Potret Kehangatan Bulan Puasa Para Muslim Minoritas di 4 Negara

Foto: Potret Kehangatan Bulan Puasa Para Muslim Minoritas di 4 Negara



Meski minoritas, mereka tetap menjaga kebersamaan di bulan puasa.

Kanal247.com - Mereka ini tinggal di negara-negara yang mayoritas bukan muslim. Namun, kondisi seperti itu tak membuat mereka sulit dalam menjalankan ibadah puasa. Kebersamaan pun tetap teerjaga saat bulan puasa tiba. Seperti ini potret kehidupan muslim minoritas di berbagai belahan dunia.

1. Tiongkok

Tiongkok

Di Tiongkok yang durasi puasanya selama kurang lebih 16 jam, para muslim sudah terbiasa dengan pemandangan toko dan restoran penjual makanan yang buka secara terang-terangan di siang hari. Di sekolah-sekolah pun, anak muslim yang merupakan minoritas juga dilatih sabar dalam menghadapi jam makan siang yang merupakan aturan wajib.

Umat muslim di Tiongkok sendiri punya tradisi yang biasa dilakukan di Masjid Niujie di Beijing selama bulan puasa. Mereka berbuka bersama dan menyantap kue bulan yang biasa disajikan di festival-festival.

2. Rusia

Rusia

Selama bulan puasa di Rusia, umat muslim bisa menemukan banyak makanan halal, juga acara buka puasa bersama. Salah satunya di masjid yang selalu ramai saat Ramadan di Rusia, yakni Masjid Yarjam di Utara Moskow.

Banyak juga bazar dadakan yang digelar di seputaran masjid di Rusia. Mulai buku-buku Islami sampai pernak-pernik muslim, dijual di bazar tersebut.

Tiap ada acara buka puasa bersama, ada tradisi mengundang Imam untuk berceramah. Mereka yang hadir termasuk anak-anak, juga wajib membaca beberapa ayat Al-Quran.

3. Vietnam

 Vietnam

Di kota Ho Chi Minh, Vietnam, ada sekitar 5000 umat muslim yang tinggal. Karena jumlahnya lumayan, puasa di sana pun cukup semarak. Seringkali beberapa Masjid mengadakan buka puasa bersama, misalnya di Masjid Jamaa. Umat Muslim saling berbagi makanan walau dengan menu yang sederhana seperti kolak pisang, bubur kacang ijo, atau sup dengan potongan ayam dan salad.

Saat bulan ramadan, setiap masjid pun menyediakan jadwal Imsakiyah yang disebarkan untuk para warga muslim. Hal ini sangat membantu mereka yang berpuasa sebab di sana mereka kadang kesulitan mendengar adzan.

4. Jepang

Jepang

Aktivitas masyarakat muslim Jepang saat bulan Ramadan selalu berjalan lancar meski mereka minoritas. Jumlah pemeluk Islam di Jepang tak begitu banyak, sehingga suasana saat merayakan bulan puasa dan berlebaran tidak terlalu ramai. Jika bulan puasa di Jepang memasuki musim panas, waktu puasanya akan lebih panjang.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel