Totalitas, Zombi di 'All of Us Are Dead' Harus Lakukan Kelas Ini Demi Tampak Nyata

Foto: Totalitas, Zombi di 'All of Us Are Dead' Harus Lakukan Kelas Ini Demi Tampak Nyata



Sutradara serial original Netflix 'All of Us Are Dead' membeberkan bahwa para pemeran zombi harus melakukan kelas ini demi memberikan kesan nyata untuk adegan mereka.

Kanal247.com - Serial original Netflix baru "All of Us Are Dead" saat ini memang tengah mendapatkan sorotan penuh. Serial ini diketahui diadaptasi dari webtoon populer berjudul sama karangan Joo Dong Geun yang dirilis di 2009 hingga 2011.

"All of Us Are Dead" menceritakan mengenai sekelompok siswa SMA yang terjebak di SMA Hyosan selama wabah virus zombi. Para siswa mati-matian berusaha menghindari menjadi zombi dan melarikan diri dari sekolah mereka.

Adegan kejar-kejaran dengan zombi hingga mereka yang akhirnya digigit dan berubah menjadi zombi sukses membuat serial ini menegangkan. Efek suara ketika manusia berubah menjadi zombi seperti suara tulang gemeretak menjadi daya tarik yang tampak nyata.

Hal yang sama sekali tidak disangka, ternyata para pemeran yang menjadi zombi harus melakukan kelas khusus demi karakter mereka. Sutradara Lee Jae Kyu menyebutkan bahwa "All of Us Are Dead" bekerja sama dengan koreografer demi mendapatkan "gerakan zombi".

"Untuk mereka yang menjadi zombi, atau akan menjadi zombi mempelajari koreografi zombi," terang Lee Jae Kyu.

Lee Jae Kyu menerangkan bahwa para pemeran harus belajar berkali-kali demi bisa menguasai "gerakan" zombi tersebut agar terlihat nyata. Usaha keras para pemeran tersebut berhasil ditunjukkan di setiap adegan "All of Us Are Dead".

"Penari dan koreografer yang biasa berakting yang menciptakan koreografinya. Kolaborasi mereka berhasil dan anak-anak berlatih berkali-kali. Begitulah kami menciptakan gerakan zombi," jelas sutradara "All of Us Are Dead".

Lee Jae Kyu juga membeberkan alasan memilih para pendatang baru yang jarang dikenal untuk "All of Us Are Dead". Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan yang segar dan lebih menarik.

Sutradara juga menyebutkan setelah proses pemilihan pemeran, mereka langsung bertemu untuk saling mengenal dan bertukar peran agar lebih memahami karakter peran lawan main mereka. Tidak heran jika para pemeran tampak sangat dekat satu sama lain.

"Setelah pemilihan pemeran selesai, kami mengadakan lokakarya. Semua anak mengakrabkan diri dan bertukar peran saat membaca naskah. Itu membantu mereka memahami peran lain. Jadi yang paling kami pertimbangkan adalah keakraban dan kecocokan di antara pemeran," kata Lee Jae Kyu.

Komentar Anda

Topik Berita

Rekomendasi Artikel