Soroti Tes PCR di India Lebih Murah, Krisdayanti Minta Pengadaan Alkes Dikaji Lagi Disambut Dukungan

Foto: Soroti Tes PCR di India Lebih Murah, Krisdayanti Minta Pengadaan Alkes Dikaji Lagi Disambut Dukungan Instagram



Krisdayanti rupanya menyoroti soal harga tes PCR di India yang jauh lebih murah dibandingkan Indonesia. Krisdayanti kemudian menyarankan untuk mengkaji lagi sistem pengadaan alkes.

Kanal247.com - Krisdayanti rupanya menyoroti soal harga tes PCR di India yang lebih murah dibandingkan di Indonesia. Krisdayanti pun meminta agar Menteri Kesehatan (Meskes), Budi Gunadi Sadikin mengkaji lagi sistem pengadaan alat kesehatan (alkes) di RI.

Ibu kandung Aurel Hermansyah ini mengungkapkan beberapa faktor penyebab harga tes PCR itu berbeda-beda di berbagai negara. Salah satunya adalah merek alat PCR yang digunakan.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga tes PCR relative berbeda-beda dan mahal, salah satunya merek alat PCR-nya, merek reagen, fasilitas PCR juga mahal," ungkap Krisdayanti pada awak media, Kamis (12/8). "Mulai dari investasi terkait prasarana dan fasilitas laboratoriumnya, aspek keselamatan nakes dan lain-lain."

"Kalau India sekarang menurunkan harga, kita harus liat dulu PCR apa yang digunakan? Ketika disamakan merek, fasilitas dan lain-lain tetapi masih ada selisih harga, banyak yang harus di hitung, satu barang dengan merek dan jenis yang sama setiap negara bisa memiliki harga yang berbeda," sambung Krisdayanti. "Toh produk lokal pun banyak yang harga antar pulaunya berbeda. BBM di pulau Jawa dan Papua saja beda. Apalagi membandingkan harga fasilitas kesehatan antar negara."

Melalui unggahan di laman akun Instagram pribadi, Krisdayanti kemudian berharap agar pemerintah kembali mengkaji lagi sistem pengadaan alkes. Menurut Krisdayanti, peralatan untuk tes PCR tidak perlu lagi import.

"Selamat sore bapak ibu. Saya berharap pemerintah dan pihak terkait untuk mengkaji lagi sistem pengadaan alkes," tulis Krisdayanti pada Jumat (13/8). "Peralatan untuk tes PCR tidak perlu lagi import."

"Dengan demikian harga tes PCR bisa ditekan menjadi lebih murah. Tanpa mengurangi kualitas dan akurasi hasil tes PCR itu sendiri," pungkas Krisdayanti. "Sebab diproduksi di dalam negeri dan tidak kena pajak masuk sebagai barang import. mau sampai kapan kita jadi negara konsumen, bukan negara produsen."

Postingan Krisdayanti itu langsung disambut dukungan. "Setuju mimi,,perjuangkan turun harganya prihatin dengan seseorang yg tak bisa vaksin krn sakit outoimun," komentar salah satu netter. "Yeees keren bu dewan," ucap netter lain.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel