Terduga Korban Bullying Lia ITZY Curhat di Sosmed, Mengeluh Stres Ikuti Penyelidikan yang Rumit

Foto: Terduga Korban Bullying Lia ITZY Curhat di Sosmed, Mengeluh Stres Ikuti Penyelidikan yang Rumit INSTAGRAM



Terduga korban yang menuding Lia ITZY sebagai pelaku bullying baru-baru ini mengungkapkan tentang perkembangan kasus tersebut melalui komunitas online dan mengeluhkan beberapa hal selama mengikuti prosedur penyelidikan.

Kanal247.com - Penuduh penindasan yang menuding anggota grup ITZY yakni Lia belum kunjung menyelesaikan perkaranya. Sebelumnya terungkap bahwa Lia ITZY dituduh telah melakukan perundungan di masa sekolah sehingga ada dua terduga korban A dan B yang menghebohkan publik karena kisahnya.

Dua terduga korban penindasan yang telah mengajukan tuduhan dinyatakan tidak bersalah dalam kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh JYP Entertainment. Setelah menyelidiki A, polisi memutuskan bahwa unggahan tulisan itu adalah ungkapan dari hal-hal yang dialami A daripada upaya untuk memfitnah Lia serta tidak ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa klaim dalam unggahan tersebut palsu.

Meski begitu, JYP Entertainment tidak menyerah dan meminta kepolisian untuk menyelidiki kembali agar masalah yang sudah dibantahkan ini dapat diselesaikan. JYP Entertainment terus menyangkal rumor intimidasi sekolah yang diajukan terhadap Lia.

Namun, terduga korban B yang secara tiba-tiba kembali mengejutkan banyak publik. Pada Rabu (28/7), terduga korban membuat pernyataan jika dirinya mulai mengenal terduga korban A yang sebelumnya tidak ia kenali.

"Awalnya, saya tidak mengenal 'A' yang menulis posting tuduhan pertama. Namun, saya mengenal 'A' melalui peristiwa baru-baru ini dan saya berhubungan dengannya," tulisnya. Hal ini menjadi awal di mana B mulai membuat pernyataan yang mengejutkan.

"Selama penyelidikan polisi saya, para penyelidik menyarankan agar saya mengumpulkan banyak kesaksian saksi dari mantan teman sekelas dan teman-teman dan menyerahkannya untuk kasus ini. Saya dapat menerima kesaksian dari seorang teman yang juga menjadi korban, serta teman lain yang hadir pada saat kejadian. Setelah saya menyerahkan kesaksian, polisi menyelesaikan kasus saya dan saya menerima surat melalui pos, yang menyatakan bahwa saya dinyatakan 'tidak bersalah'," lanjutnya menceritakan pengalamannya.

Terduga korban B mengungkapkan jika A menghubungi penyelidik yang bertanggung jawab atas kasus tersebut mengenai JYP Entertainment belum mengajukan permintaan untuk penyelidikann ulang atas kedua kasus yang sedang diperkarakan ini. "Pada 16 Juni, saya menerima telepon dari mantan teman sekolah. Mereka mengatakan kepada saya bahwa manajer ITZY saat ini sedang berhubungan dengan mantan teman sekelas yang lulus dari Sekolah Menengah Shin Song, menanyakan, 'Seperti apa Choi Ji Soo di sekolah menengah?'. Tampaknya sepupu Lia yang juga lulusan Shin Song juga menghubungi mantan teman sekelasnya terkait masalah ini," jelas terduga korban B.

"Teman lain juga menelepon saya pada 18 Juni dan mereka memberitahu saya bahwa mereka memberi JYP Entertainment informasi kontak kepada teman lain yang mungkin tahu tentang situasinya dengan lebih baik. Teman berikutnya ini berbicara dengan perwakilan JYP Entertainment. Selain itu pada 18 Juni, 'A' menerima kabar bahwa perwakilan hukum Lia telah meminta untuk bertemu dengan kami berdua. Namun, 'A' menolak untuk bertemu dengan perwakilan hukum kecuali Lia juga hadir secara langsung," ungkapnya dalam pernyataannya.

" Pada tanggal 21 Juni, wakil kepala sektor artis #2 JYP Entertainment meminta untuk bertemu dengan saya dan 'A'. Wakil ketua menolak permintaan 'A' yang meminta untuk bertemu dengan Lia secara langsung dan berulang kali menyatakan bahwa tim hukum JYPE ingin bertemu dengan kami tanpa kehadiran Lia. Percaya bahwa bernegosiasi dengan tim hukum adalah stres dan sia-sia, 'A' telah menghindari menghubungi JYPE lagi. Saya juga menulis posting ini setelah menerima izin dari 'A' dan saya menghadapi stres yang luar biasa atas situasi yang terus berlanjut," ungkap terduga korban B yang mengeluhkan proses penyelidikan yang sangat panjang.

Sementara itu, dari pernyataan tersebut menunjukkan adanya keputusasaan para terduga korban yang berusaha mendapat keadilan dengan cara yang sulit. Meski begitu, belum ada keputusan yang jelas apakah tuduhan mereka benar atau tidak.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel