Sidang Dihadiri Orang Tua, Seungri Pastikan Tak Lakukan Penggelapan atas Monkey Museum
instagram Seungri kembali mengungkapkan bantahan atas semua tuduhan yang diberikan kepadanya karena terseret kasus Burning Sun yang meluas ke berbagai persoalan di sidang baru hari ini, Rabu (30/6).
Kanal247.com - Hari ini, Rabu (30/6) Seungri menjalani sidang lanjutan untuk semua kasus yang menyeret namanya. Sejak terlibat dalam kasus penyerangan di Burning Sun, Seungri diketahui dituntut dibebagai persoalan lainnya.
Seungri mendapatkan tuduhan menyediakan jasa prostitusi ilegal, terlibat dalam pembuatan rekaman seks dengan kamera tersembunyi, penggelapan dana, hingga judi.
Seungri memastikan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui mengenai adanya pembuatan video seks dengan kamera tersembunyi yang dilakukan Jung Joon Young. Seungri mengungkapkan mempunyai banyak pesan setiap harinya mengingat ia memiliki banyak grup obrolan di berbagai aplikasi. Sehingga, ia tidak mengecek semua pesan yang diterima mengingat dalam 1 jam bisa sampai lebih dari 500 pesan.
Mantan anggota BIG BANG itu pun juga memastikan sama sekali tidak memberikan jasa prostitusi seperti yang dituduhkan. Seungri mengungkapkan baru mengetahui adanya prostitusi ilegal tersebut selama penyelidikan.
Seungri pun menerangkan mengenai kemunculannya di pesan obrolan kala membahas video seks ilegal. "Saya baru saja mengunggah foto dari pesan teks spam yang saya terima dari seorang karyawan bar hiburan di Tiongkok tanpa banyak berpikir. Saya belum pernah mengirim gambar seperti itu sebelumnya, dan saya juga tidak pernah mengambilnya," terangnya.
Seungri juga membahas soal penggelapan dengan Monkey Museum. "Karena ini adalah nasihat hukum untuk Monkey Museum, saya pikir itu tepat bagi pemiliknya, Yuri Holdings, untuk membayar biaya konsultasi. Itu adalah keputusan untuk perusahaan, bukan untuk CEO atau DJ, karena khawatir kerusakannya akan parah jika diketahui bahwa sesuatu yang memalukan terjadi di klub Seungri," jelas Seungri.
Orang tua Seungri sendiri dikabarkan juga menghadiri persidangan dan menyaksikan proses interogasinya di bangku penonton. Sidang ini masih akan dilanjutkan dengan mencakup interogasi jaksa militer, pengacara, dan hakim atas tuduhannya terkait pelanggaran undang-undang khusus dan hasutan kekerasan khusus.
