Merasa Geram, Aming 'Semprot' Konten Kreator yang Hobi Pamer Harta

Foto: Merasa Geram, Aming 'Semprot' Konten Kreator yang Hobi Pamer Harta Instagram



Aming mengaku merasa geram sekaligus prihatin melihat fenomena konten kreator saat ini. Bagaimana tidak, mereka membuat konten untuk memamerkan harta benda sendiri.

Kanal247.com - Aming mengaku merasa prihatin dan geram saat melihat konten kreator saat ini. Bagaimana tidak, Aming menilai jika makin banyak konten kreator yang menyoroti harta bendanya sendiri.

Menurut Aming, di zaman serba susah ini masih banyak orang yang makan saja sulit. Terlebih lagi, di masa pandemi Covid-19 saat ini yang banyak membuat masyarakat mendadak kehilangan pekerjaan.

"Karena sekarang zaman susah, sisi lain orang dapat privilege dapat cuan, sisi lain susahnya setengah mampus," ungkap Aming saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (25/5). "Ada yang beli makanan sampai jutaan nggak habis terus dibuang dan dijadikan konten, ada orang lain yang nyari sesuap nasi susah."

Selain itu, Aming merasa sangat heran dengan kebiasaan orang yang selalu menanggapi kritik sebagai bentuk iri. "Terus ada yang bilang 'iri bilang bos' lu gila ya, emang duit elu tapi nggak ada empatinya," tutur Aming.

Bagi Aming, konten kreator sebaiknya membuat konten yang punya nilai dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Aming sendiri mengaku akan mengupayakan itu jika suatu hari dirinya akan menjadi konten kreator besar.

"Kalau idealnya gue kalau udah jadi konten kreator segede itu, gue sih akan split ke konten-konten yang lebih bermanfaat lagi, lebih punya nilai, itu pilihan gue," kata Aming. "Tapi orang kan beda-beda."

Pria berusia 40 tahun ini juga berharap agar para kreator lebih bisa membuat konten yang menyenangkan ketimbang menyakiti orang lain. "Tugas mereka untuk pikirin, untuk bijak lagi, untuk men-deliver konten apa yang menyenangkan orang tapi nggak menyakiti orang," ujar Aming.

Meski begitu, Aming mengembalikan lagi keputusan pada para konten kreator soal apa yang akan mereka buat. "Sebenernya itu masalah persepsi, ada banyak orang bikin konten receh purpose-nya apa? Kalau buat ketawa-ketawa gila itu tetap punya nilai, atau ada orang yang suka konten berat, ya segala sesuatu nggak ada yang salah asal itu punya value," pungkas Aming.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel