Dikenal Girl Crush, Jessi Ternyata Pernah Jadi Korban Penindasan Selama Enam Tahun

Foto: Dikenal Girl Crush, Jessi Ternyata Pernah Jadi Korban Penindasan Selama Enam Tahun Instagram



Masa kecil Jessi saat tinggal di New Jersey tampaknya tidak sebahagia saat ini. Dikenal dengan sosok yang ceria ternyata Jessi pernah menjadi korban bullying serta perlakuan rasis di sekolahnya.

Kanal247.com - Maraknya pelaku penindasan di industri hiburan Korea sempat menjadi perbincangan hangat. Namun, kali ini yang menjadi pelaku penindasan bukan dari kalangan selebriti. Seperti Jessica H.o. yang sejak kecil sudah tinggal dan dibesarkan di New Jersey, Amerika Serikat juga pernah merasakan di bully semasa kecilnya.

Jessi merupakan penyanyi populer di Korea Selatan yang lahir di New York dan kemudian dibesarkan di New Jersey. Ia pindah ke Seoul pada usia 15 tahun namun sempat mengalami masa sulit saat itu. Selain itu, ia juga mengalami masa sulit saat masih tinggal di New Jersey.

Selama ini Jessi selalu dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan sikap yang tulus dan jujur. Di samping bakatnya dan kemampuan bermusik yang luar biasa, ternyata Jessi tidak selalu seperti itu. Ia mengungkapkan tentang masa kelamnya saat menjadi bintang tamu baru-baru ini di acara SBS TV "Tiki-TaCAR".

Saat ia tinggal di New Jersey, Jessi sering diganggu oleh kelompok pengganggu karena rasnya yang berasal dari Asia. Ia ternyata sering ditindas karena hal tersebut. "Banyak orang mengatakan bahwa aku tampak seperti orang yang kuat. Ya itu benar. Aku percaya diriku telah menjadi kuat secara mental karena hal-hal yang terjadi di masa laluku," kata Jessi.

Jessi memberitahu pembawa acara "Tiki-TaCAR" bahwa daerah tempat tinggalnya tidak terlalu beragam. Faktanya, ia satu-satunya siswa Asia di sekolahnya saat itu. Kemudian Jessi mengungkapkan jika ras Asia-nya itulah yang menyebabkan dirinya dibully terus menerus selama enam tahun.

Karena sering ditindas, Jessi sebenarnya selalu merahasiakan perjuangannya dari sang ibu. "Hidupku sulit. Tapi aku tidak ingin ibuku mengkhawatirkanku," kata Jessi. Ia menutupinya dengan bertingkah seolah semua baik-baik saja meski ia terus menerus menghadapi pelecehan yang ditargetkan secara rasial.

"Aku mengatakan ini kepada ibuku sepanjang waktu, 'Aku baik-baik saja, ibu. Semuanya baik-baik saja bagiku," lanjut Jessi. Ia juga mengungkapkan efek setelah enam tahun dirundung bahwa kemarahan muncul dalam dirinya. Setelah menghindar dari menghadapi para pengganggu selama lebih dari setengah dekade, Jessi muda pun memutuskan ia harus mengambil sikap. Ia menjelaskan pada suatu hari akhirnya Jessi melawan para pengganggu dan mengalahkan mereka untuk selamanya.

"Suatu hari, saya melawan para pengganggu. Setelah hari itu, tidak ada lagi yang menggangguku. Untungnya, terlepas dari semua perjuangannya, Jessi tampil lebih kuat dari sebelumnya.

Ia berbagi kisah dengan pembawa acara bahwa ibunya selalu memberitahu Jessi betapa luar biasanya ia karena berhasil melewati semua rintangan hidup. "Bahkan jika aku tenggelam ke dasar, aku akan selalu bangkit kembali," ungkap Jessi dengan perumpamaan.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel