Puasa Mutih Aurel Hermansyah Banjir Kritikan, Ini Kata Pengamat Budaya: Tidak Lazim!

Foto: Puasa Mutih Aurel Hermansyah Banjir Kritikan, Ini Kata Pengamat Budaya: Tidak Lazim! Instagram



Aurel Hermansyah mendapat banyak kritikan dari masyarakat gara-gara menu puasa mutih. Pengamat budaya lantas menanggapi soal puasa mutih yang dijalani oleh Aurel.

Kanal247.com - Aurel Hermansyah kini tengah sibuk mempersiapkan segala kebutuhan jelang pernikahannya dengan Atta Halilitar. Selain keperluan pernikahan seperti lokasi hingga gaun pengantin, Aurel juga menyiapkan hal lain seperti menjalani puasa mutih.

Anak kandung Anang Hermansyah ini mengungkapkan menjalani puasa mutih agar tampil manglingi. Aurel pun sempat membagikan beberapa menu makanannya di atas piring. Dalam unggahan itu, makanan yang tersaji ada roti dan putih telur.

"Kakak @aurelie.hermansyah puasa MUTIH. Guyss kakak akan melakukan riyula budaya akan melakukan puasa MUTIH supaya sampai hari AKAD nanti supaya manglingin dan segar dan cerah AURANYA ....doainya guysss," tulis Anang Hermansyah dalam unggahannya di Instagram.

Namun ternyata, puasa mutih Aurel tersebut justru mendapat banyak kritikan dari warganet. Mereka mengatakan jika puasa mutih hanyalah nasi putih dan air.

"Gak gitu konsepnya.puasa mutih itu cuma nasi putih sama air putih itu pun makannya ada waktunya sebagaimana ada buka sama sahur gitu," kata salah satu netter. "Puasa mutih itu makan cm nasi doang.... mana ada makan roti ama telor," ucap netter lain. "Setahuku nasi putih & aer putih. Kl roti tawar iya.. ntr susu putih jg iya," kata netter lain.

Terkait hal ini, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr. Sunu Wasono mengatakan bahwa puasa mutih yang dijalani oleh Aurel tersebut menurutnya tidak biasa. Pasalnya, memakan roti dan putih telur tidak dilakukan seseorang yang menjalani puasa mutih.

Bahkan, Dr. Sunu Wasono menyebut puasa mutih yang dijalani oleh Aurel tersebut tidak lazim. Ia kemudian menjelaskan puasa mutih biasanya dilakukan orang yang sedang mempelajari suatu ilmu tertentu, seperti kebatinan atau kerohanian.

"Tidak lazim," ucap Dr. Sunu Wasono pada Selasa (30/3) seperti dilansir dari Kompas. "Bisa saja orang mau nikah menjalankan puasa mutih. Itu bagian dari pengendalian diri."

Sementara itu, dosen Program Studi Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Darmoko mengatakan bahwa puasa mutih dengan mengganti objek makanan dengan roti dan putih telur itu sebagai upaya manusia di era milenial. Itu pun bisa jadi dipengaruhi oleh gaya hidup kebudayaan global.

"Secara hakekat sebenarnya mutih dengan mengganti objek makanan dengan roti putih dan putih telur tidak terlalu bergeser. Selagi manusia tetap berbegang teguh pada makna yang sebenarnya dari laku mutih itu sendiri, yaitu dengan mengerjakannya secara berkelanjutan dan berpola," pungkas Darmoko. "Sehingga latihan untuk membentuk kekuatan spiritual pada diri manusia sebagai pribadi tetap akan tercapai."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel