Ramai Petisi ke Blue House, 'Joseon Exorcist' Bantah Tudingan Penulis Naskah Orang Korea-Cina

Kanal247.com - Drama Korea baru yakni "Joseon Exorcist" diketahui baru saja tayang perdana kemarin malam, Senin (22/3). Drama ini berhasil mendapatkan rating 5,7 persen di bagia pertama dan 8,9 persen di bagian kedua.

Sayang, "Joseon Exorcist" justru memunculkan banyak kritik karena penayangan perdananya. Drama yang dibintangi oleh aktor tampan Jang Dong Yoon itu disebut melenceng dari sejarah. "Joseon Exorcist" juga mendapatkan kritik lantaran dinilai menunjukkan kuliner dari Tiongkok.

Pihak tim produksi pun telah memberikan penjelasan mengenai tudingan tersebut dengan mengungkapkan bahwa hal tersebut memang jalan cerita. Tim "Joseon Exorcist" mengungkapkan bahwa latar pada cerita di episode 1 adalah di perbatasan Dinasti Ming yang merupakan bagian Tiongkok.

Meski telah mengungkapkan penjelasan, masyarakat Korea Selatan terlihat tetap melayangkan kritik. Bahkan, penulis naskah "Joseon Exorcist" yakni Park Gye Ok dituding adalah orang Korea-Cina lantaran tampak pro dengan Tiongkok. Kabarnya, bahkan muncul petisi ke Blue House atau pemerintahan Korea Selatan agar menghentikan penayangan "Joseon Exorcist".

Hari ini (23/3), tim produksi "Joseon Exorcist" kembali memberikan penjelasan mengenai rumor Park Gye Ok seorang kebangsaan Korea-Cina. Tim "Joseon Exorcist" mengungkapkan kepada Newsen bahwa rumor tersebut tidak benar.

Sebelumnya, penulis Park Gye Ok juga sosok dibalik drama "Mr. Queen". Drama ini juga turut dikritik karena mendistorsi sejarah Korea Selatan. Akibatnya, rumor mengenai bahwa sang penulis adalah seorang Korea-Cina menjadi bermunculan. Namun sekali lagi, tim produksi mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

Masyarakat Korea Selatan diketahui memang sangat sensitif dengan budaya Tiongkok karena permasalahan negara mereka. Tak jarang drama hingga film akhirnya dikritik karena menunjukkan budaya hingga produk dari Tiongkok. Baru-baru ini, drama "Vincenzo" yang diperankan oleh Song Joong Ki juga menuai kritik karena melakukan iklan PPL produk Tiongkok.