Sunmi Ungkap Lagu Yang Ditulisnya Saat Didiagnosa Sakit

Foto: Sunmi Ungkap Lagu Yang Ditulisnya Saat Didiagnosa Sakit Instagram



Lagu ini diciptakan Sunmi ketika dirinya didiagnosa menderita gangguan kepribadian, yang disebabkan kehilangan momen remaja karena sibuk berkarir dengan Wonder Girls dulu.

Kanal247.com - Jumat, 12 Maret, Sunmi muncul sebagai bintang tamu di acara KBS2 "Yoo Hee Yeol's Sketchbook". Di acara itu, Sunmi datang untuk mempromosikan kepada penonton single comeback terbarunya, "Tail".

Selain menampilkan penampilan memikat dari lagu utamanya, Sunmi juga menampilkan lagu b-side yang berjudul "What The Flower". Lagu ini mampu menunjukkan bakat Sunmi sebagai penyanyi, penulis lagu, dan penari serba bisa. Ketika diwawancara, Sunmi dengan jujur mengatakan tentang perjuangan pribadinya, baik sebagai mantan member Wonder Girls maupun dirinya sendiri.

Artis solo ini merefleksikan hari-harinya ketika menjadi member Wonder Girls. "Saat itu, aku tidak bersinar di area mana pun. Entah itu menari, menyanyi, atau visual. Aku tidak bisa bersinar di mana pun. Aku merasa sangat tertekan saat itu. Aku berpikir, 'Aku bekerja sama kerasnya, mengapa tidak bisa bersinar di atas panggung?," kata Sunmi.

Sunmi melanjutkan ceritanya, "Aku berusia 16 tahun, tetapi aku menghabiskan masa mudaku dengan tinggal di dalam kendaraan yang bergerak. Yang kulakukan hanyalah tidur sambil berpindah dari jadwal ke jadwal. Aku tidak tahu siapa aku di masa mudaku dulu". "Aku tidak punya waktu untuk memikirkan diriku sendiri. Setelah itu, aku benar-benar sakit. Jadi ketika aku istirahat, aku bekerja keras untuk bertanya pada diriku sendiri, 'Siapa aku'."

"Aku belajar bahwa aku adalah seseorang yang ingin dicintai oleh orang lain, seseorang yang takut diusir," ungkap Sunmi. Selanjutnya, Sunmi menceritakan tentang lagu yang belum dirilis, dengan lirik sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Lagu ini dibuatnya ketika didiagnosa menderita gangguan kepribadian.

"Dulu, aku didiagnosis dengan gangguan kepribadian ganda. Ini adalah kelainan di mana Anda menjadi satu orang pada saat itu, kemudian menjadi orang yang sama sekali berbeda pada saat berikutnya. Aku jauh lebih baik sekarang, dan aku dapat melakukan percakapan rutin dengan orang. Aku tidak menganggapnya sebagai kekurangan diri lagi. Aku pernah menulis lagu tentang itu, tetapi ketika aku menulis lirik dalam bahasa Korea, sepertinya terlalu literal. Jadi aku menulis lirik bahasa Inggris, dan lagu itu adalah 'Borderline'."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel