Rugi Besar Usai Tutup Bisnis Kuliner di Tokyo Meskipun Baru Dibuka, Herjunot Ali Ungkap Hikmahnya

Foto: Rugi Besar Usai Tutup Bisnis Kuliner di Tokyo Meskipun Baru Dibuka, Herjunot Ali Ungkap Hikmahnya instagram



Herjunot Ali membagikan ceritanya terpaksa tutup bisnis kuliner yang baru buka di Tokyo imbas dari berlangsungnya pandemi Covid-19, segini kerugian yang ditanggung aktor tampan tersebut.

Kanal247.com - Terjadinya pandemi Covid-19 menjadi musibah yang dirasakan oleh semua orang di seluruh penjuru dunia. Dampaknya yang begitu besar dirasakan oleh siapapun dan dari kalangan manapun tanpa pandang bulu. Selain dari faktor pendidikan, banyak bisnis yang terkena imbas dari pandemi. Seperti yang dirasakan oleh Herjunot Ali.

Aktor yang juga terjun ke dalam bisnis kuliner ini merasakan langsung dampak terjadinya pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, gara-gara pandemi Herjunot Ali terpaksa harus menutup bisnis kulinernya yang berada di Tokyo, Jepang.

Herjunot Ali menjelaskan jika bisnis tersebut bahkan baru dibukanya pada bulan November 2019 lalu. Meski begitu ia terpaksa menutupnya pada Februari 2020 karena adanya pandemi Covid-19.

“Iya (bisnis tutup) yang di Jepang yang di Tokyo," ujar Herjunot Ali, di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (11/2), dilansir dari detikcom. “Sejak pandemi langsung tutup, jadi saya buka restoran di Tokyo bulan November, Februari langsung tutup,” jelasnya.

Herjunot lantas sedikit menceritakan tentang bisnisnya tersebut yang sengaja dibuka di Tokyo lantaran mengincar ajang Olimpiade yang rencananya digelar di sana. Namun pandemi membuat acara tersebut gagal berlangsung sehingga bisnis Junot pun ikut merasakan imbasnya.

“Karena kita ngincer Olimpiade dan Olimpiadenya batal. Jadi tim saya sudah siap berangkat ke Tokyo. Tiba-tiba boarder ditutup, sudah nggak bisa ngapa-ngapain lagi," papar Herjunot Ali.

Tak hanya untuk kepentingan bisnis, Herjunot Ali juga berniat memperkenalkan kuliner khas Indonesia di sana. Contohnya adalah Soto Betawi yang awalnya niat akan diperkenalkan oleh pemain film “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” ini di luar negeri.

“Itu adalah cara saya memperkenalkan Indonesia ke luar negeri," tutur Herjunot. “Saya bawa Soto Betawi ke luar negeri, sudah dibuka semuanya. Akhirnya harus diserahkan ke warga lokal,” tandasnya.

Sementara saat ditanya terkait kerugian, Herjunot Ali enggan memberikan jawabannya secara rinci. Menurutnya besar kerugian setara dengan harga motor. Meski begitu Herjunot Ali tetap berpikir positif dan mengambil hikmah dari pengalaman ini.

“Hitung sajalah buka resto di Tokyo. Tokyo kan salah satu kota termahal di dunia. Kenapa saya pilih Tokyo, karena ya misi dari saya berbagi kultur ini loh Indonesia," kata Herjunot Ali. “(Total kerugian) Ya pokoknya lumayan kebelilah motor. Ada hikmahnya, kita bergerak dari nol lagi," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel