Polisi Sebut Iyut Bing Slamet Putus Nyambung Pakai Narkoba, Ada Kemungkinan Rehabilitasi?

Foto: Polisi Sebut Iyut Bing Slamet Putus Nyambung Pakai Narkoba, Ada Kemungkinan Rehabilitasi? instagram



Ditangkap pihak kepolisian terkait dugaan kasus narkoba, polisi sebut Iyut Bing Slamet putus nyambung menggunakan barang haram tersebut. Lantas adakah kemungkinan Iyut Bing Slamet direhabilitasi?

Kanal247.com - Kabar mengejutkan kembali datang dari panggung hiburan Tanah Air. Belum lama ini mantan artis cilik Iyut Bing Slamet ditangkap pihak kepolisian terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Diketahui, Iyut Bing Slamet ditangkap di rumahnya di kawasan Kramat Sentiong, Johar, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/12).

Hasil pemeriksaan tes urine Iyut Bing Slamet pun disebutkan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu. Polisi pun menyebut jika Iyut mengaku sudah mengonsumsi narkoba sejak 2004 namun bukan secara terus menerus.

“Dari 2004 telah pakai, putus sambung, kadang-kadang pakai, mungkin tergantung kondisi keuangan. Yang bersangkutan beli kalau ada uang, dan mungkin kondisinya, beli. Kami masih mendalami lagi," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes. Pol. Budi Sartono, dalam rilis yang digelar pada Sabtu (5/12), dilansir dari Kumparan.

Kasus dugaan narkoba memang bukan pertama kali ini menjerat Iyut Bing Slamet. Iyut pernah terjerat kasus narkoba di tahun 2011, namun polisi menerangkan jika penjual narkoba ke Iyut berbeda dari penjual di tahun 2011. Sementara hingga saat polisi masih memburu penjual narkoba tersebut.

“Sementara pengakuan dia setiap ada orang di Johar, dia beli. Selama ada uang, ada barang, dia beli. Dari 2011 bukan orang yang sama,” terang Budi Sartono. “Yang pasti setelah ini kita kejar lagi, yang bersangkutan ngaku beli di Johar Baru. Tapi saat ke sana sudah hilang,” sambungnya.

Lebih lanjut, polisi juga mengungkapkan soal kemungkinan Iyut Bing Slamet direhabilitasi. Menurut Budi Hartono, Iyut harus menjalani proses asesmen untuk mengetahui ketentuan rehabilitasi.

“Sementara bisa saja (rehabilitasi)," ungkap Budi Sartono. “Kita asesmen, nanti kalau dari hasil itu memang perlu rehab, kita rehab. Kita kerja sama dengan BNNP DKI untuk asesmen. Dari situ menentukan bisa direhab atau tidak," jelasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel