Tak Kuat Hadapi Masa Pandemi, Jeremy Teti Akui Sedih Saat Sang Ayah Ingin Segera Tutup Usia

Foto: Tak Kuat Hadapi Masa Pandemi, Jeremy Teti Akui Sedih Saat Sang Ayah Ingin Segera Tutup Usia Instagram



Pandemi Covid-19 memang telah membuat banyak masyarakat kesusahan. Jeremy Teti pun mengungkapkan bahwa sang ayah sempat berpikir untuk cepat meninggal karena tak kuat menghadapi pandemi.

Kanal247.com - Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia saat ini telah berhasil membuat banyak orang kesusahan. Tak sedikit masyarakat juga merasa takut terpapar virus corona. Perasaan takut sekaligus resah ini tampaknya ikut dialami oleh ayahanda dari Jeremy Teti.

Saking tak kuat menghadapi pandemi, ayah Jeremy sampai memiliki keinginan untuk segera meninggal dunia. Mendengar pernyataan dari sang ayah, hati Jeremy merasa sakit. Ia merasa sangat sedih lantaran sang ayah bisa sampai memiliki pikiran buruk tersebut.

Hal ini diungkap Jeremy saat menjadi bintang tamu dalam konten podcast milik Deddy Corbuzier. Awalnya, Jeremy dan Deddy hanya mengobrol santai seputar kesibukan mereka selama masa pandemi. Sampai akhirnya Jeremy teringat dengan sang ayah yang kini menetap di Bali.

Jeremy juga sempat mengatakan pentingnya untuk menabung agar setidaknya mampu membiayai diri sendiri di panti jompo kelak. "Benar, minimal bisa masuk panti jompo satu bulan 1,5 juta (rupiah). Aku pernah bikin acara di panti jompo. Aduh Tuhan, tapi ngomong begini jadi ingat bapak gue di Bali," ucap Jeremy.

"(Bapak gue) sudah pengin meninggal," lanjut Jeremy. "Bapak sudah masuk COVID-19 begini, sudah saya meninggal, meninggal saja di Bali sama saja, dia bilang begitu. Sedih gue dengar begitu di telepon. Aku sudah nggak kuat lagi, dia bilang begitu."

Selain itu, ayah Jeremy memang sering sakit-sakitan. Ayah Jeremy juga merasa tak ingin lagi merepotkan banyak orang hanya untuk merawat kondisinya yang sakit. Sebagai anak, Jeremy pun berpikir untuk memboyong sang ayah ke Jakarta.

Namun sayang, ide itu ditolak oleh sang ayah. Pasalnya, ayah Jeremy tidak ingin menjadi beban untuk anaknya. "Selama puluhan tahun aku transfer ke orangtua. Tiap kali habis transfer, dia menangis. 'Ya Tuhan punya anak enam kayaknya yang hidup cuma satu atau dua,' Sakit nggak digituin?" ujar Jeremy.

Lebih lanjut, Jeremy menyebut saudara-saudaranya memang telah menikah semua dan sudah kerepotan untuk mengurus keluarga mereka masing-masing. Karena Jeremy masih sendiri, ia berjanji akan selalu merawat sang ayah.

"Anak yang lain kan sudah mengurus anak masing-masing, keluarga masing-masing. Susah," pungkas Jeremy. "Gue kan masih independen, gue berjanji sama Tuhan untuk mengurus diri sendiri dan orangtuaku."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel