Disambut Miring Negeri Sendiri, ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ Bawa Pulang Piala Skala Internasional

Foto: Disambut Miring Negeri Sendiri, ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ Bawa Pulang Piala Skala Internasional



Film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ mendapatkan kontroversi sebelum penayangan di negeri sendiri, kini justru kembali mengukir prestasi di kancah perfilman internasional.

Kanal247.com - Kabar bahagia kembali datang di perfilman Tanah Air, pasalnya “Kucumbu Tubuh Indahku” mengukir prestasi skala internasional untuk kesekian kalinya. Sebelumnya, film yang diperankan oleh Muhammad Khan itu telah mendapatkan lebih dari 10 penghargaan sejak tahun 2018 dalam festival film dalam maupun luar negeri.

Kini, “Kucumbu Tubuh Indahku” kembali membawa pulang penghargaan di ajang 59th Asia Pacific Film Festival. Hal itu diungkapkan secara langsung melalui akun Instagram Fourcolours Films selaku rumah produksi. Akun tersebut menginformasikan jika “Kucumbu Tubuh Indahku” mendapatkan penghargaan dalam kategori Best Origin Story.

Kabar baik untuk film #kucumbutubuhindahku yang disutradarai dan ditulis oleh @garin_film mendapatkan Best Origin Story di 59th Asia Pacific Film Festival yang diserahkan oleh Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI),” tulis akun @fourcoloursfilms pada beberapa foto penyerahan piala, Kamis (16/1).

Teuku Rifnu Wikana dan Mondo Gascaro selaku pengisi lagu tema pun mengungkapkan permintaan maaf lantaran Garin Nugroho sebagai sutradara sekaligus penulis “Kucumbu Tubuh Indahku” tidak dapat hadir untuk menerima penghargaan. Teuku menerangkan jika Garin sebagai penulis ingin memberikan penggambaran sejarah tari Lengger yang diharapkan bisa bermakna bagi penonton usai menonton.

"Saya mewakili Mas Garin dan Mas Ifa Isfansyah meminta maaf karena tidak bisa hadir tapi ada salam dari mereka berdua. Yang jelas karya ini dan apa pun yang dikerjakan Mas Garin dari sudut pandang yang ingin menggambarkan perjalanan manusia," terang Teuku kala ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1).

“Yang ingin disajikan pada rakyat Indonesia adalah sejarah tari Lengger yang hari ini masih tersisa. Ada metafor yang bisa kita tangkap, bukan apa yang dijadikan tanda kutip selama ini. Bahwa film adalah film, menjadi sesuatu yang bermakna bagi penonton begitu keluar dari bioskop," terangnya lalu.

Tak hanya "Kucumbu Tubuh Indahku", film "Ambu" juga mendapatkan piala di ajang sama. Widyawati mendapatkan penghargaan dalam kategori pemeran pendukung terbaik atas aktingnya di film tersebut.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel