Dituding Jalani Syuting 'The Last Empress' dengan Kondisi Kerja Buruk, SBS Buka Suara

Foto: Dituding Jalani Syuting 'The Last Empress' dengan Kondisi Kerja Buruk, SBS Buka Suara Pinterest



Drama 'The Last Empress' besutan SBS menjadi sorotan mengenai kondisi kerja di lokasi syuting hingga honor para staf.

Kanal247.com - Dibalik suksesnya drama "The Last Empress" ternyata memiliki cerita yang cukup menjadi sorotan banyak pihak. Drama yang meraih rating cukup tinggi belakangan ini diduga jalani kondisi kerja buruk hingga memperlakukan staf yang kurang pantas selama syuting.

The Hope Alliance Labor Union bersama Kementerian Ketenagakerjaan sempat melaporkan pihak stasiun televisi SBS. "Pada tanggal 25 Oktober lalu, SBS menandatangani kontrak pribadi yang berjanji akan memperbaiki kondisi kerja di departemennya agar lebih baik. Namun, SBS ternyata tetap melakukan jadwal mereka tanpa ada keinginan untuk bertemu dan diskusi mengenai perbaikan kondisi syuting," ujarnya.

"Pada 10 Oktober, salah satu syuting selesai selama 29 jam 30 menit. Dari tanggal 21 hingga 30 November, staf jalani syuting selama 10 hari berturut-turut selama seharian tanpa satu hari istirahat," lanjutnya. Mendengar tudingan tersebut, pihak dari SBS pun buka suara.

"Kasus jadwal syuting terjadi pada tanggal 10 Oktober, tim meninggalkan tempat pada pukul 6:20 waktu setempat dan menyelesaikan syuting hari berikutnya pada pukul 5:58 waktu setempat. Termasuk waktu yang digunakan menuju lokasi syuting di Jungeup dan Yeonggwang dan beberapa kali istirahat," jelasnya. "Artinya total kerja yang dilakukan adalah 21 jam 38 menit. Masing-masing diberi honor tambahan 40 ribu won atau sekitar Rp 420 ribu untuk biaya perjalanan dan diberikan di hari berikutnya."

"Namun, SBS mengambil kesempatan ini untuk meminta maaf bahwa kami akan melakukan yang terbaik untuk setuju pada aturan jam kerja dan memperbaiki kualitas dalam produksi kami," tambahnya. Belum berhenti sampai disitu, pihak lembaga ketenagakerjaan menyanggah respon dari SBS.

"Mereka klaim bahwa ada istirahat beberapa kali selama jadwal itu salah. Dan juga, butuh waktu 4 jam untuk mengemudi dari lokasi syuting," tuturnya. "SBS bilang syuting selesai pada pukul 5:58 KST, tapi kebanyakan staf kembali ke Seoul setelah jadwal selesai. Preseden lalu menunjukkan bahwa perjalanan waktu yang digunakan selama waktu normal pasti termasuk dalam waktu kerja. Jadi total kerja harusnya 29 jam 30 menit, bukan 21 jam 38 menit seperti yang diklaim SBS."

"SBS juga mengatakan membayar tambahan gaji 50 persen jika syuting selesai lewat pukul 6 pagi. Tapi, mereka mencoba untuk menghindarinya hanya dengan membayar 40 ribu Won (Rp 420 ribu)," tambahnya. "Kami memiliki dokumen yang menunjukkan jadwal syuting. Kebanyakan waktu yang digunakan staf bekerja lebih dari 20 jam perhari. Kami akan merilis jadwal ini pada 18 Desember."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel