Di Balik Jeruji Besi, Suami Inneke Koesherawati Malah Kelola Bisnis 'Bilik Asmara'
Instagram Selain menjalani bisnis 'bilik asmara', suami Inneke juga melakukan beberapa pelanggaran ini.
Kanal247.com - Seperti diketahui, saat ini suami dari aktris senior Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansya tengah mendekam di balik jeruji besi lantaran tersandung kasus suap. Di tengah menjalani hukuman itu, Fahmi malah kembali berulah.
Pasalnya, Fahmi diduga telah melakukan bisnis "bilik asmara" alias ruangan untuk berhubungan intim di Lapas Sukamiskin, Bandung. Fasilitas tersebut ia bangun demi memenuhi kebutuhan warga binaan Lapas Sukamiskin untuk berhubungan suami istri dengan pasangan.
Informasi tersebut terungkap saat sidang perdananya digelar di ruang tipikor Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu (5/12) kemarin. Saat Fahmi membangun fasilitas tersebut, Kalapas Wahid Husen mengetahuinya.
Fahmi dipercaya untuk merenovasi kamar dan juga pembuatan saung atau gazebo. Selain itu, Fahmi juga membangun kebun herbal dengan ruangan berukuran 2 x 3 meter yang dilengkapi kasur.
"Ruangan itu digunakan untuk Fahmi saat dikunjungi istrinya," ungkap Jaksa KPK, Trimulyoni Hendradi. "Maupun disewakan kepada warga binaan lain dengan tarif Rp 650 ribu."
Tak hanya membangun bisnis, Fahmi juga diketahui mendapatkan perlakuan khusus dari Kalapas Sukamiskin. Ia diberi kebebasan untuk keluar masuk penjara untuk melakukan pengobatan.
Sayangnya, usai berobat Fahmi tak langsung kembali ke rumah tahanan. Ia lebih dulu singgah di kontrakannya yang berada di kawasan Perum Permata Arcamanik blok F No 15-15, Bandung.
Rumah tahanan yang ditempati Fahmi pun diketahui memiliki fasilitas yang cukup banyak dan mewah. Mulai dari TV kabel, tempat tidur spring bed, hingga furnitur dan dekorasi interior berbahan HPL dan bebas menggunakan telepon genggam.
Tak berhenti di situ, di dalam penjara Fahmi juga ditemani oleh Aldi dan Andri. Keduanya disebut-sebut sebagai asisten pribadinya selama ia mendekam di balik jeruji besi.
Sementara itu, Fahmi diketahui mendapatkan hukuman dua tahun delapan bulan penjara sejak Juni 2017. Namun kini hukumannya akan bertambah lantaran Fahmi terlibat kasus suap lagi dengan Kalapas Sukamiskin dan melakukan beberapa pelanggaran tersebut.
