Dapat Banyak Perlakuan Buruk, Akhirnya Grup K-Pop Ini Menang Gugatan Lawan Agensinya

Foto: Dapat Banyak Perlakuan Buruk, Akhirnya Grup K-Pop Ini Menang Gugatan Lawan Agensinya Soompi



Bukan hanya tak dapat dukungan berupa staf dan manager, grup K-Pop ini juga tak diberi uang untuk makan.

Kanal247.com - Belum lama ini netizen di Korea Selatan sedang ramai membicarakan cerita tentang salah satu grup K-Pop yang mendapatkan perlakuan tidak baik dari agensi mereka. Bahkan, belum lama ini dikabarkan bahwa pengadilan telah memutuskan untuk membatalkan kontrak eksklusif mereka dengan agensi tersebut.

Grup K-Pop yang beranggotakan lima orang ini menandatangani kontrak eksklusif mereka dengan agensi tersebut pada bulan Desember 2015 yang lalu. Setelah berlatih selama berbulan-bulan, mereka akhirnya melakukan debut pada musim panas tahun berikutnya.

Seperti kebanyakan trainee lainnya, mereka memiliki impian untuk bisa sukses di industri musik K-Pop. Sayangnya, harapan serta impian mereka pupus bahkan sebelum setahun berkarier di dunia entertainment.

Menurut informasi yang beredar, pihak agensi terus mengurangi jumlah staf sehingga para member kesulitan mendapatkan bantuan dalam mengatur jadwal, transportasi hingga latihan vokal dan menari. Selain itu, agensi juga mewajibkan para member untuk membayar sendiri biaya penata rambut dan makeup serta berbagai prosedur penunjang kecantikan seperti botox dan filler.

Grup tersebut juga harus menyewa sebuah ruang kelas aerobik untuk latihan dan ada kalanya mereka tak bisa masuk karena password ruangannya telah diganti. Agensi juga tidak memberikan uang untuk membeli makanan serta keperluan sehari-hari di dorm mereka. Salah seorang staf yang pernah meminta agar agensi memberikan uang makan pada para member pun langsung dipecat dari perusahaan.

Selain di Korea Selatan, grup ini juga aktif di Jepang dan Taiwan. Namun situasinya tidak ideal. Para member tidak ditemani oleh manager ataupun staf lainnya ketika melakukan kegiatan di luar negeri sehingga mereka harus keluar dan promosi sendiri. Selain itu, mereka juga tidak mendapatkan staf bodyguard sehingga tak jarang mereka mendapatkan pelecehan seksual saat menghadiri berbagai acara.

Para member juga mengatakan bahwa mereka sering mendapatkan pelecehan verbal serta ancaman dari kepala agensi. Bukan hanya menghina para member, dia juga mengancam akan mengganti formasi member grup atau akan membuat para member membayar mahal karena sudah melanggar kontrak kerja mereka.

Meski mendapatkan semua perlakuan tak menyenangkan itu, grup tersebut tetap bekerja keras untuk melakukan promosi. Namun, mereka tidak pernah mendapatkan bayaran dari berbagai kegiatan yang mereka lakukan.

Tak tahan dengan semua perlakuan tersebut, para member pun akhirnya melayangkan gugatan dan mengatakan bahwa kontrak eksklusif mereka tidak valid karena pihak agensi melanggar kewajiban kontrak mereka. Jumat, 22 Juni 2018, pihak Pengadilan Distrik Seoul pun berpihak pada para member group tersebut dan mengakui semua tuduhan yang diajukan oleh grup tersebut pada agensi mereka.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel