Dapat Ancaman Bom di Konferensi Pers 'Untouchable', Eun Ji A Pink Ungkap Kekesalannya
Ungkapan kekesalan itu dituliskan oleh Eunji di akun Instagram miliknya tak lama setelah konferensi pers berakhir.
Kanal247.com - Seperti yang diketahui, sampai saat ini para member A Pink masih terus dihantui oleh ancaman bom ke manapun mereka berada. Tiap kali Eun Ji cs menghadiri sebuah acara, baik sebagai grup maupun individu, selalu ada laporan bahwa pelaku telah menanamkan bom di lokasi acara.
Pihak kepolisian pun akhirnya harus menyisir lokasi hingga membuat acara tidak bisa segera dimulai. Tentu saja hal ini membuat banyak pihak merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, pada akhirnya pihak kepolisian tidak menemukan adanya bom di lokasi acara.
Belum lama ini, Eun Ji menghadiri konferensi pers untuk drama terbarunya yang berjudul, "Untouchable". Saat itu, lagi-lagi Eun Ji mendapatkan ancaman bom sehingga membuat jalannya acara tersebut jadi terganggu. Untungnya, tidak ditemukan bom di lokasi tersebut.
Merasa geram dengan tingkah pelaku yang menyebut dirinya sebagai fans A Pink, Eun Ji pun mengungkapkan kekesalannya lewat sebuah postingan Instagram yang ia unggah tak lama setelah konferensi pers berakhir. Dalam postingan tersebut, Eun Ji juga berharap pelaku yang membuat A Pink menderita ini bisa segera ditangkap.
"Aku tidak tahu kamu siapa, tapi pihak kepolisian bilang mereka tahu siapa kamu," tulis Eun Ji di kolom caption postingannya tersebut. "Namun, hukum di Kanada dan Korea sangatlah berbeda. Jadi, meskipun kamu melakukan tindak kriminal, bahkan jika mereka tahu siapa kamu, mereka tidak bisa menghukummu."
Eun Ji pun melanjutkan, "Kamu bukan fans kami. Kuharap pihak berwajib bisa melakukan tindakan tegas sehingga pelaku yang terus mengganggu kami bisa segera ditangkap setidaknya sehari lebih cepat. Dan untuk para pihak kepolisian yang terus bekerja keras dan para reporter yang sudah datang hari ini dan harus menunggu, aku meminta maaf dan berterima kasih."
Sementara itu, A Pink telah mendapatkan ancaman bom seperti ini sejak bulan Juni yang lalu. Kabar menyebutkan bahwa pelaku merupakan seorang pria yang tinggal di Vancouver, Kanada. Hingga saat ini pelaku masih belum bisa ditangkap, tapi ia sudah masuk dalam daftar pencarian orang dari Interpol.
