Prabowo Tuding Bantuan untuk Rohingya Hanya Pencitraan, Wapres JK Heran

Foto: Prabowo Tuding Bantuan untuk Rohingya Hanya Pencitraan, Wapres JK Heran



Menurut JK, pemerintahan RI berada di posisi yang serba salah dalam hal mengirimkan bantuannya untuk Rohingya.

Kanal247.com - Krisis Rohingya di Rakhine State, Myanmar juga menjadi isu yang ramai diperbincangkan di Indonesia. Sejumlah kalangan menunjukkan simpati dan solidaritasnya untuk etnis minoritas tersebut hingga mendesak agar kekerasan dihentikan.

Tidak hanya itu, pemerintah Republik Indonesia (RI) sendiri juga tak tinggal diam begitu saja. Sejumlah bantuan dikirimkan untuk meringankan beban warga Rohingnya termasuk yang berada di penampungan. Tidak hanya itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi bahkan telah mengunjungi Myanmar sebagai upaya diplomatis untuk membantu menghentikan kekerasan terhadap Rohingya.

Namun, bantuan pemerintah RI untuk Rohingya tersebut rupanya ditanggapi "sinis" oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan ribuan peserta aksi bela Rohingya beberapa waktu lalu, politisi senior ini mengatakan jika yang dilakukan oleh pemerintah hanyalah pencitraan belaka. Pasalny, menurut Prabowo Indonesia tidak akan didengar oleh Myanmar. Menurutnya, penguasa Myanmar baru bisa didesak dan ditekan untuk menangani krisis Rohingya oleh negara-negara besar dan memiliki kuasa.

"Percaya sama saya, kalau kita kuat pasti kaum Rohingya dapat kita bantu. Kalau pun kita sekarang kirim-kirim bantuan, saya nilai itu pencitraan saja. Bahkan kadang bantuan pun tak sampai," ujar Prabowo acara aksi bela Rohingya di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu 16 September 2017.

Pernyataan Prabowo tersebut tak pelak langsung menuai respon keras dari sebagian pihak termasuk dari masyarakat. Banyak yang menilai jika bantuan RI merupakan bentuk simpati dan rasanya kurang pantas jika disebut hanya sebagai pencitraan belaka.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla baru-baru ini juga merespon tudingan pencitraan Prabowo tersebut. Ia menegaskan jika bantuan pada etnis Rohingya yang mengungsi di Bangladesh adalah amanat rakyat yang harus dilaksanakan.

"Pemerintah itu selalu membuat tindakan-tindakan yang baik, juga diketahui rakyat, supaya menjadi semacam pertanggungjawaban. Jadi, antara pencitraan dan informasi itu kan memang beda-beda sedikit," ujar JK di sela-sela kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat seperti diikutip dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (19/9).

JK menjelaskan jika sebenarnya ini bukan kali pertama pemerintah RI mengirimkan bantuan ke negara lain. Sebelumnya hal yang serupa juga pernah dilakukan untuk warga Pakistan dan Afghanistan. Menurut JK, pemerintah memang berada pada posisi yang sulit dan serba salah. Jika bantuan dikirimkan secara tertutup maka akan dibilang tidak transparan, namun jika terbuka justru dituding pencitraan.

"Yang wartawan waktu itu ikut liput. Ya kan, mau bantu ini. Itu bukan untuk pencitraan. Ini kita serba salah. Kalau diam-diam dikritik, terbuka juga dikritik," imbuhnya.

Meski begitu, JK tetap berusaha mengambil sisi positif dari kritikan yang disampaikan oleh prabowo tersebut. "Kritikan seperti itu supaya pemerintah bekerja secara proporsional, tidak berlebihan," pungkas JK.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel