Terungkap Kejadian Sebenarnya, Video Penculikan Siswi SD di Tanjung Duren Hanya Hoax?

Foto: Terungkap Kejadian Sebenarnya, Video Penculikan Siswi SD di Tanjung Duren Hanya Hoax?



Dari hasil pemeriksaan pada CCTV dan reka ulang adegan, polisi menemukan jika aksi penculikan itu tidak pernah terjadi.

Kanal247.com - Baru-baru ini publik sempat digegerkan oleh video pengakuan seorang siswi SD di Jakarta Barat. Bocah yang diketahui adalah murid SD 01 Negeri Tanjung Duren itu mengatakan jika dirinya nyaris diculik saat tengah jajan di depan sekolah. Bahkan ia mengaku berhasil meloloskan diri setelah mengigit tangan pelaku.

Akibat beredarnya video itu, publik menjadi resah. Pihak orangtua khawatir jika kejadian yang sama bisa saja menimpa buah hatinya. Banyak yang kemudian mengimbau sekolah agar lebih memperketat penjagaan. Polisi akhirnya juga melakukan penyelidikan.

Meski begitu, dari investigasi yang dilakukan, pihak kepolisian kemudian mengungkap hal yang mengejutkan. Mereka menemukan fakta jika aksi penculikan itu sebenarnya tidak pernah terjadi.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Kombes Ivers Manossoh mengatakan jika timnya telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh melalui CCTV. Mereka kemudian mengatakan jika video pengakuan bocah SD itu tidak benar.

"Dari hasil penyelidikan CCTV tidak terdapat perbuatan menyekap anak dan percobaan penculikan terhadap PI. Jadi saya tegaskan sekali lagi, video pengakuan PI itu tidak benar," ujar Ivers di Polsek Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat, Kamis (14/9).

Ivers mengatakan jika dari pantauan CCTV diketahui jika peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13:30 WIB. Saat itu ada tiga siswi yang melintas di samping mobil yang diduga adalah milik penculik. Namun belakangan diketahui jika kendaraan roda empat itu sebenarnya milik penduduk sekitar yang diparkir di depan sekolah.

"Saat kami klarifikasi pemilik mobil ternyata dia salah satu penduduk yang biasa parkir di depan sekolah, yang parkir itu kendaraan yang bersangkutan. Bersamaan dengan itu melintas tiga anak tersebut tukang parkir di dekat situ membuka mobil pemilik mobil, jadi terlihat dalam CCTV tukang parkir ini dia mengarahkan dengan memegang belakang kepala si anak ini. Agar segera pergi karena pintu mau dibuka. Lalu rekaman CCTV sama sekali tidak ada tindakan penculikan," imbuhnya.

Demi menguatkan penyelidikan, pihak polisi juga telah melakukan reka ulang di sekitar lokasi. Mereka menghadirkan tiga korban dan saksi serta memperagakan 20 adegan. "Kurang lebih 20 adegan kita hadirkan 3 anak petugas parkir dan pemilik mobil untuk mendapatkan informasi fakta di TKP. Itu yang kami analisa dan pengakuan dari 11 saksi. Pada adegan ke 14-15 kita temukan ketidak sesuaian pengakuan si anak dengan rekaman CCTV," terang Ivers.

Lebih lanjut, Ivers mengatakan jika ada dugaan ketiga siswi itu salah paham atau bahkan berbohong. Meski begitu, kasus ini kini masih akan diselidiki lebih lanjut. "Nanti kita liat ada unsur kesengajaan atau tidak tentu pihak sekolah punya maksud ya ada juga positifnya agar tidak terjadi di masyarakat. Kami sampai sekarang belum menemukan unsur kesengajaan dari menyebarnya video ini ya. Karena ini masih penyelidikan," pungkasnya.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel