Warga Geger, Video Aksi Bullying SMA Nusantara Tersebar di Media Sosial

Foto: Warga Geger, Video Aksi Bullying SMA Nusantara Tersebar di Media Sosial



Aksi bullying di SMA Nusantara terjadi lantaran senior merasa tidak dihormati dan tersinggung dengan cara adik kelas menatap mereka.

Kanal247.com - Kasus bullying lagi-lagi mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. Baru-baru ini publik kembali digegerkan oleh video aksi perpeloncoan yang beredar dan menjadi viral di media sosial.

Diketahui peristiwa itu dialami oleh murid di SMA Nusantara, Jalan Tarumanegara Dalam Nomor 1, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Aksi tidak baik itu dilakukan oleh para senior dari kelas XII. Berdasarkan kesaksian seorang korban, Resita Novia, ia menerima perlakuan itu lantaran dinilai kurang kompak dengan teman-temannya yang lain.

"Kata kakak kelas kami ini enggak kompak. Jadinya dipaksa minum campuran nutrisari, roti kacang hjiau, nabati cokelat dan keju," ujar Resita. "Saya sama teman-teman lainnya. Jumlahnya ada lima orang."

Resita menuturkan ada sekitar delapan orang yang melakukan perpeloncoan tersebut. Kekerasan juga dilakukan secara verbal. Peristiwa itu diketahui terjadi saat mereka mengadakan acara di Situ Gintung. "Kami diajak ke belakang tempat sepi. Saya juga dikata-katain pakai bahasa binatang," jelasnya.

Pihak sekolah sendiri mengatakan jika mereka tengah menyelidiki dan menangani peristiwa tersebut. Wakil Kepala SMA Nusantara Plus Bidang Kesiswaan, Mugiarto mengungkap jika bullying itu terjadi pada Jumat (11/8). Berdasarkan keterangan yang diterimanya, aksi itu berawal saat adik kelas menatap kakak kelasnya dari ujung kepala hingga kaki.

Perilaku tersebut kemudian membuat kakak kelas tersinggung dan merasa tidak dihormati sebagai senior. "Mungkin mereka merasa ini kok adik kelasnya tidak hormat, dilihat kayak begitu. Lalu diajak ke Situ Gintung, mau dikasih pelajaran," jelas Mugiarto dikutip dari Kompas.

Pihak sekolah sendiri mengaku telah mengetahui hal tersebut hanya berselang satu hari setelah kejadian. Mereka kemudian memanggil belasan murid yang diduga terkait dan menyelesaikannya secara musyawarah "Di hari itu juga masalahnya kami selesaikan, jadi sebenarnya sudah tidak ada persoalan lagi," terangnya.

Meski begitu, ia menegaskan jika pelaku bullying tetap dihukum. Bahkan ada yang sampai diskorsing selama satu pekan. "Mereka yang melakukan bullying sudah diberikan sanksi. Kami langsung tangani melalui bimbingan konseling sehingga para pelaku bisa dibina," pungkas Mugiarto.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel