Nangis Mengadu DPR, Korban First Travel Minta 'Diselamatkan' dengan Dana Haji

Foto: Nangis Mengadu DPR, Korban First Travel Minta 'Diselamatkan' dengan Dana Haji



Salah satu korban First Travel meminta pemerintah untuk mengambil sau persen dana haji untuk menyelamatkan mereka.

Kanal247.com - Jumat (18/8), sejumlah korban dari biro penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) First Travel mendatangi kantor DPR. Mereka ditemui oleh para wakil rakyat itu dan digelar dialog di uang Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR-RI.

Para jamaah umroh yang gagal berangkat itu mengadukan nasibnya ke para anggota DPR. Salah satunya, Diah Rosmaita (51) bahkan sampai menangis saat menceritakan kejadian bagaimana dirinya sampai menjadi korban.

"Saya datang ke GKM Green Tower Simatupang, Maret. Dibilang kalau mau diberangkatkan cepat bayar Rp 3,03 juta. Namanya saya belum pernah umrah, saya ingin sekali," ujarnya seperti dilansir dari Kompas.

Diah mengatakan jika sebelumnya ia telah membayar biaya senilai Rp 14,3 juta dan dijadwalkan berangkat pada 20 Mei. Namun, sepuluh hari sebelum pemberangkatan ia justru dimintai uang lagi Rp 2,4 juta. "Saya tanya waktu itu kenapa harus bayar lagi? Waktu itu saya lemas sekali, kok rasanya dipermainkan sekali," tutur Diah.

Ia kemudian mendapatkan jadwal keberangkatan berikutnya pada 11 Ramadhan. Namun beberapa hari sebelum keberangkatan ia diminta membayar Rp 1,2 juta lagi. Ia mengaku beberapa kali mendatangi kantor First Travel di GKM Green Tower Simatupang dan melihat banyak orang yang datang. Bahkan ada yang meminta refund. Namun ia masih mencoba mempercayai pihak First Travel.

"Saya tanya kapan saya diberangkatkan, katanya tanggal 20 Juni. Saya minta ada materainya karena saya enggak mau dibohongi lagi," imbuhnya. "Saya enggak tahu mau nangis atau apa. Kemarin saya masih bisa tidak menangis. Enggak bisa lagi hari ini."

Kini setelah bos First Travel ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, Diah mengatakan jika dirinya sempat mengadu ke Crisis Center Bareskrim Polri. Namun mereka juga masih belum bisa memberikan kepastian terkait nasib para korban. "Kami mohon DPR bisa mengetuk pintu hati Kemenag. Enggak tahu caranya bagaimana. Mudah-mudahan bisa diberi petunjuk supaya kami bisa berangkat ke Mekkah," pinta Diah.

Sedangkan Sarah, korban First Travel lainnya meminta agar pemerintah bisa menyelamatkan mereka dengan menggunakan dana haji. Apalagi jumlah korban dalam kasus ini telah mencapai 62.000. Belum lagi baru-baru ini muncul kabar yang menyebutkan jika rekening bos First Travel hanya tersisa Ri 1,5 juta.

"Kemarin ada dana haji yang Rp 100 triliun, diambil satu persen untuk menyelamatkan jemaah First Travel bisa enggak?" ujar Sarah. "62.000 orang. Kalau saldo di rekeningnya tinggal Rp 1,5 juta, kami mau minta siapa? Mau jual tas 'Kremes'-nya Annisa?"

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel