Rayakan HUT RI, Warga Sumedang Gelar Lomba Pasang Kain Kafan dan Salat Jenazah

Foto: Rayakan HUT RI, Warga Sumedang Gelar Lomba Pasang Kain Kafan dan Salat Jenazah



Pihak panitia sengaja menggelar lomba memasang kafan demi menularkan pengetahuan dan ilmu mengurus jenazah.

Kanal247.com - Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) biasanya dirayakan dengan beragam cara oleh rakyat Indonesia. Mulai dari upacara bendera hingga beragam lomba yang diselenggarakan di kelurahan-kelurahan dan desa-desa.

Biasanya acara Agustusan ini diisi dengan beragam lomba menarik seperti lomba makan kerupuk hingga lomba memasak. Namun di Sumedang perayaan HUT RI ke-72 justru diisi dengan kegiatan unik yang bertema "Lomba Balap Tobat". Sesuai dengan namanya warga menggelar lomba memasang kain kafan.

Lomba tersebut diikuti oleh warga dan dibagi dalam kelompok berisi empat orang. Satu orang berperan sebagai jenazah, sedangkan tiga lainnya yang memasangkan kain kafan.

Sebelum acara dimulai mereka diberi kesempatan untuk menyusun kafan dan tali yang digunakan untuk membungkus jenazah. Setelah siap, lomba baru dimulai. Mereka harus memasang kafan tersebut dengan baik dan benar .

Tidak cukup sampai disitu, mereka juga harus menyelesaikannya dengan salat jenazah. Meski sedikit aneh, nyatanya lomba tersebut disambut positif oleh warga sekitar. Banyak yang berkumpul untuk menyaksikan dan tertawa-tawa melihat aksi para peserta.

"Penilaian yang kita tekankan dalam lomba ini bukan kecepatan, tapi lebih kepada kerjasama tim, kerapihan membungkus mayat, ketertiban dalam membungkus mayat dan harus dengan shalat mayat yang khusyu tidak dimain-mainkan," ujar Ketua Panitia Aan Garnadi (53) seperti dilansir dari Kompas.

Aan mengatakan jika panitia sengaja menggelar lomba ini demi memberikan pengetahuan dan ilmu pengurusan jenazah. Peserta yang mengikuti lomba tersebut juga mengaku senang bisa berpartisipasi. Meski beberapa diantaraya sempat merasa canggung, nyatanya lomba ini justru diakui mendorong mereka untuk selalu bertobat dan berbuat kebaikan.

"Membungkus mayat dengan kafan ini wajib diketahui semua orang. Keluarga terdekat jenazah wajib mengetahui tata cara mengurus jenazah. Kalau sekarang kan misalnya ada yang meninggal mau enggak mau nunggu ustaz untuk mengurus jenazah," imbuhnya. "Minimal warga dapat ilmu yang sama dan tahu bagaimana caranya mengurus jenazah. Selain itu mereka juga tahu bagaimana tata cara shalat jenazah dan bacaannya. Jangan bisanya cuma ikut gerakan saja tapi bacaannya enggak bisa."

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel