Tragis, Petani di Malang Tewas Terkena Tembakan Peluru Nyasar TNI AU

Foto: Tragis, Petani di Malang Tewas Terkena Tembakan Peluru Nyasar TNI AU



Korban diketahui sempat berjalan dalam kondisi bersimbah darah sejauh satu kilometer sebelum akhirnya ambruk. Ia tewas sebelum dibawa ke rumah sakit.

Kanal247.com - Kasus peluru nyasar hingga memakan korban tewas kembali terjadi di Malang. Dilaporkan seorang petani bernama Adi Romo alias Buwawi, warga Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, meninggal dunia setelah terkena peluru yang ditembakkan oleh TNI AU dalam latihan.

Peristiwa tragis tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 08:00 WIB, Selasa (8/8) di lahan pertanian Dusun Pakel Desa Baturetno. Adik ipar Buwawi, Ngatijo mengatakan jika lahan yang digarap oleh kakaknya memang dekat dengan lapangan tembak Gondomayit TNI AU/Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Ngatijo mengungkap jika korban diduga tewas lantaran peluru yang ditembakkan mengenai wajahnya. "Katanya ada latihan nembak di situ. Terkena pipinya," ujarnya dilansir dari Tribun.

Kepala Desa (Kades) Baturetno Mufid menuturkan jika sebelum tewas, Buwawi ternyata sempat berjalan kurang lebih sekitar satu kilometer dari ladangnya ke arah proyek tol. Dalam kondisi bersimbah darah, korban bertemu dengan saudaranya Mak Yah.

Melihat kondisi Buwawi yang terluka dan terlihat lemah, Mak Yah kemudian menawarkan minum meski ditolak oleh Buwawi. Korban kemudian menerangkan jika ia terkena tembakan dan pelurunya masih di dalam. Usai mengatakan hal tersebut, Buwawi langsung ambruk. Warga di sekitar lokasi kemudian membopong warga berusia 50 tahun ke rumah Mufid yang berjarak sekitar 250 meter.

Mufid dan warga sekitar langsung berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit. Namun saat hendak dimasukkan ke mobil, korban sudah terlebih dahulu meninggal dunia. "Saya langsung keluarkan mobil. Saat hendak dimasukkan ke mobil itu, dia menghembuskan nafas terakhir," terangnya Mufid.

Sementara itu, Komandan Batalyon 464 Paskhas Mayor Pasukan Misbahul Munir mengatakan jika pihaknya bertanggung jawab atas kejadian nahas tersebut. Ia menjelaskan jika latihan tembak sebenarnya telah dilakukan sesuai prosedur. Anggota Provost TNI AU bahkan telah berkeliling memperingatkan warga sekitar satu jam sebelumnya dan juga memasang bendera merah di atas bukit. Oleh karenanya, Munir mengatakan jika insiden ini murni faktor kecelakaan yang tidak disengaja.

"Secara prosedur sudah dilakukan dengan benar. Saya bertanggung jawab dengan musibah yang terjadi," ujar Munir di RS Saiful Anwar. "Saya ucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya ke keluarga korban."

Hal senada juga diungkap oleh Komandan Landasan Udara Abdurahman Saleh Marsma TNI Julexi Tambayong. "Ini tidak ada faktor kesengajaan, kecelakaan ini murni ketidaksengajaan. Kami merasa berduka karena tidak ada niat sedikit pun untuk melukai rakyat. Karena TNI lahir dari rakyat, ibu kandung TNI adalah rakyat," ujar Julexi Tambayong. "Kami sangat menyesali dan atas nama pimpinan TNI AU kami mohon maaf apabila kejadian ini mengecewakan dan menyakiti hati rakyat. Kami tidak akan lepas tanggung jawab."

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel