Sempat Diisukan Minum Arak di Kalbar, Menteri Agama Ceritakan Kejadian Sebenarnya

Foto: Sempat Diisukan Minum Arak di Kalbar, Menteri Agama Ceritakan Kejadian Sebenarnya



Menteri Agama Lukman Hakim mengaku sempat diberi saran oleh Gubernur Kalbar Cornelis terkait kehidupan beragama dan juga toleransi.

Kanal247.com - Sudah menjadi pengetahuan umum jika minuman arak diharamkan bagi umat agama Islam dan hal tersebut sudah dimuat di Kitab Suci Al Quran. Oleh karenanya setiap muslim harus menghindari minuman yang mengandung alkohol ini.

Namun beberapa waktu lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin justru tertimpa isu telah meminum arak. Peristiwa tersebut kabarnya terjadi saat Menteri Lukman meresmikan Sekolah Tinggi Agama Katolik (STAKat) Negeri Pontianak di Jalan Parit H Mukhsin, Sungai Raya, Kubu Raya. Kalimatan Barat.

Rumor tersebut banyak dibicarakan di media sosial dan langsung menuai beragam reaksi dari masyarakat. Tidak sedikit yang langsung mempercayai isu tersebut dan mengecam dengan keras Menteri Lukman. Sedangkan yang lain masih bersikap tenang dan menunggu penjelasan dari sang menteri.

Menanggapi berbagai isu miring yang beredar di masyarakat, Menteri Lukman akhirnya buka suara. Ia membantah dengan keras tuduhan dan fitnah yang kembali mencuat belakangan ini. Ia juga menceritakan kejadian sebenarnya yang membuatnya dituduh meminum arak.

Lukman menjelaskan jika pada saat acara tersebut ia mendapatkan sambutan tarian adat Dayak dan diminta untuk memotong bambu yang dipasang melintang di pintu masuk STAKat. Usai prosesi itu ia kemudian diminta untuk menginjak sebutir telur sebagai bagian dari adat menyambut tamu kehormatan.

"Setelah prosesi itu, saya disodori cawan berisi arak untuk diminum," ujar Menteri Agama seperti yang dimuat dalam keterangan pers Kemenag, Senin (7/8).

Mengetahui sang menteri disuguhi arak, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis segera melarang untuk diminum dan menginstruksikan diganti air putih, namun waktunya tak memungkinkan. "Pak Gubernur lalu bilang, tidak perlu dihidangkan ke saya. Namun karena penari yang menyuguhkan cawan itu bingung lantaran dicegah, saya spontan berbisik ke Pak Gubernur, bahwa tidak apa-apa. Ini kan hanya simbol untuk menghormati adat. Tapi tidak akan saya telan sedikit pun," jelasnya.

Menteri Agama bahkan sempat diberi peringatan oleh Gubernur Cornelis. "Di sini ada banyak wartawan. Nanti dipelintir, bisa bahaya dan menjadi masalah di tengah-tengah kehidupan keagamaan kita." katanya.

Menteri Lukman sendiri mengaku sangat terkesan dengan sikap Gubernur Cornelis. Menurutnya saran tersebut merupakan wujud toleransi beragama yang sangat luar biasa. "Jujur, saya mendapatkan pelajaran lagi. Saya menangkap suatu rasa dalam beragama. Itulah toleransi sebenarnya atau toleransi sesungguhnya. Toleransi adalah kemauan dan kemampuan untuk menghormati dan menghargai perbedaan yang ada pada pihak lain," terang Menteri Lukman.

Lebih lanjut, sang menteri mengatakan jika kejadian ini menjadi suatu pembelajaran yang positif baginya. "Siapa yang akan memberi penghormatan dan penghargaan kalau semua menuntut dan meminta? Kalau semua umat beragama yang berbeda-beda itu saling memberi, maka semua akan mendapatkan penghargaan dan penghormatan," tutur Lukman. "Mudah-mudahan kita sebagai umat beragama semakin berkualitas dalam menjalani agama dan keyakinan iman masing-masing."

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel