Video Bihun 'Plastik' Terbakar Bikin Warga Cemas, Ini Penjelasannya

Foto: Video Bihun 'Plastik' Terbakar Bikin Warga Cemas, Ini Penjelasannya



Pihak BPOM mengatakan jika bahan makanan yang terbakar belum tentu mengandung plastik, melainkan karena ada kandungan lemak atau minyak.

Kanal247.com - Pada zaman sekarang ini, masyarakat tampaknya harus semakin berhati-hati dalam memilih makanan sehat untuk dikonsumsi. Pasalnya di pasaran banyak produk-produk palsu atau mengandung bahan berbahaya yang dijual secara bebas di pasaran. Mulai dari telur palsu hingga beras berpemutih.

Baru-baru ini publik kembali digegerkan oleh video yang diduga adalah bihun plastik. Dalam postingan singkat yang beredar itu seorang pria tampak berusaha untuk mematahkan merek bihun Superior Putri Jagung.

"Ini mau dites, dibakar. Putusinnya alot (keras) banget," ujarnya usai mencoba memutuskannya dengan menggunakan gunting. "Keras, lebih dari kenur."

Setelah merasa kesulitan memutus menggunakan gunting, ia kemudian mencoba membakarnya dengan korek. Hanya dalam waktu sesaat saja, mie bihun itu langsung terbakar dengan cepat dan api merambat. Ia kemudian menyimpulkan jika bihun tersebut mengandung plastik. "Hasilnya betul-betul mengejutkan, mengandung plastik, bahan-bahan berbahaya apabila kita makan," imbuhnya.


Beredarnya video tersebut tak pelak langsung menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak yang mempercayai jika merek bihun itu memang berbahaya dan mengandung plastik. Meski ada berapa yang tetap merasa ragu.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM) sendiri telah memberikan penjelasan tentang produk makanan yang bisa terbakar. Dalam situsnya mereka menjelaskan jika bahan yang bisa terbakar kemungkinan memiliki kandungan rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.

Percobaan membakar makanan tidak selalu bisa membuktikan apakah produk makanan tersebut mengandung plastik atau lilin. Demi mendapatkan hasil yang lebih akurat, bahan makanan hanya bisa diuji di laboraturium.

Semua bahan makanan yang telah memiliki izin BPOM telah melewati evaluasi keamanan, mutu dan gizinya sebelum diedarkan. Mereka berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan untuk meningkatkan perlindungan masyarakat. Pihak BPOM juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan ada produk makanan yang mencurigakan.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel