Dikecam Usai Samakan PDIP dengan PKI, Begini Nasib Waketum Gerindra Arief Poyuono Kini

Foto: Dikecam Usai Samakan PDIP dengan PKI, Begini Nasib Waketum Gerindra Arief Poyuono Kini



'Jadi wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI, habis sering buat lawak politik dan nipu rakyat sih,' ucapan Arief Poyuono yang menuai kontroversi.

Kanal247.com - Wakil Ketua Umum Gerindra bidang buruh Arief Poyuono menuai kontroversi atas ucapannya baru-baru ini. Ia disebut-sebut telah menyamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kabarnya ia mengatakan, "Jadi wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI, habis sering buat lawak politik dan nipu rakyat sih."

Akibat ucapannya tersebut, Arief Poyouno digugat ke polisi oleh pihak PDIP. Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan jika Arief tidak paham sejarah, ia juga diminta pertanggungjawabannya.

"PDIP bukan berideologi komunis. Jadi orang-orang yang menuduh itu harus mempertanggungjawabkan apa yang dituduhkannya," ujar Masinton. Bahkan Masinton sendiri menerangkan jika Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sama sekali tidak mau menanggapi komentar yang dinilainya sembarangan itu.

Pihak Partai Gerindra sendiri menjelaskan jika apa yang diucapkan Arief tersebut bukan mewakili partai melainkan pandangan pribadi. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

"Pertama, perlu ditegaskan, bahwa Gerindra selalu menghormati dan berusaha menjaga hubungan baik dengan semua partai politik," ujar Fadli Zon. "Sebagai mitra, tentu ada fatsoen yang harus dijaga dalam berkomunikasi, dan kami menjunjung tinggi hal itu. Ketua Umum kami, Pak Prabowo, sangat memperhatikan kasus yang seharusnya tak perlu terjadi ini."

Fadli Zon mengatakan jika Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto juga telah memberikan teguran dan meminta kasus ini segera diklarifikasi. Pasalnya, isu-isu semacam ini dianggap bisa mengganggu hubungan dan menciptakan ketegangan antar partai.

"Sebagai partai di luar pemerintahan, Gerindra tentu sering mengkritik dan mengoreksi pemerintah. Untuk menjalankan fungsi kontrol, kami memang harus selalu kritis terhadap pihak pemerintah demi check and balances. Tapi obyek kritik Gerindra adalah kebijakan, bukan pribadi orang atau organisasi. Kritik pun didasarkan pada data dan fakta yang akurat, bukan karena benci atau dendam. Justru karena cinta pada NKRI. Itu sebabnya kami juga sangat menyayangkan pernyataan Saudara Arief. Partai akan menegur yang bersangkutan terkait persoalan ini. Ia harus mempertanggungjawabkan ucapannya," imbuh Fadli.

Sementara itu, Arief Poyouno sendiri telah mengklarifikasi ucapannya tersebut. Sedangkan terkait laporan di kepolisian, politikus ini menganggapnya adalah suatu konsekuensi.

"Ya, itu kan hak dia, hak dia. Saya sudah mengklarifikasi bahwa PDIP bukan PKI, sekali lagi. Ya biarin aja, kan PDIP itu bukan PKI. PDIP itu berdasarkan Pancasila," ujar Arief. "Jadi saya tidak mungkin menyamakan PDIP dengan PKI. Tetapi, karena sekarang saya ada di Gerindra, ketika ketum saya dikritik keras, secara refleks saya akan bereaksi membela beliau. Jadi itu konsistensi saya dan kesetiaan saya sama Prabowo."

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel