Kirim Maskawin, Atalarik Syah Berharap Pintu Hati Tsania Marwa Terbuka

Foto: Kirim Maskawin, Atalarik Syah Berharap Pintu Hati Tsania Marwa Terbuka



Inilah barang-barang pribadi Tsania Marwa yang dikembalikan Atalarik Syah.

Kanal247.com - Masalah rumah tangga Atalarik Syah dan Tsania Marwa masih terus bergulir di Pengadilan Agama. Masalah tersebut seolah tak pernah habis dibicarakan. Apalagi, sebelumnya sempat terjadi keributan dalam rumah tangga Atalarik dan Marwa.

Keduanya memang memiliki keinginan yang bertentangan. Seperti diketahui, Marwa melayangkan gugatan cerai pada atalarik ke Pengadilan Agama Cibinong, Bogor, Jawa Barat. sementara itu, Atalarik justru ingin mempertahankan rumah tangganya bersama sang istri.

Bahkan, Atalarik masih membuka peluang bagi Marwa untuk kembali padanya. Di momen Ramadhan ini, Atalarik pun berharap bisa berdamai dengan sang istri.

Ayah dua anak itu pun tak segan memenuhi keinginan Marwa untuk mengembalikan barang-barang pribadi sang istri yang masih berada di rumahnya. "Dua hari yang lalu, hari Minggu, Atalarik sudah coba dengan itikad baik dengan menyuruh orang-orangnya mengantarkan tiga dus besar ke rumah Marwa," kata kuasa hukum Atalarik, Junaedi.

Menurut Junaedi, barang-barang itu mempunyai kenangan tersendiri untuk Atalarik dan Marwa. "Dan, itu adalah barang-barang pribadi Marwa, yang pertama yaitu maskawin yang pernah dulu diberikan Atalarik kepada Marwa itu kemarin dipulangkan (maksudnya dikasih ke Marwa), kemudian keperluan-keperluan salat," lanjutnya.

Junaedi menambahkan, Atalarik berharap Marwa dapat membuka pintu hatinya usai barang-barang itu dikembalikan. "Ini kan bulan puasa. Bulan puasa itu kan Atalarik ini mengedepankan ukhuwah. Atalarik katakan 'Saya berikan barang-barang ini, siapa tahu hati Marwa tersentuh atau karena diingatkan masa lalu dengan buku, barang maskawin, Alquran-Alquran, tasbih'," imbuhnya.

Tak hanya itu, pihak Atalarik juga berharap Marwa akan takut pada Allah mengingat pengembalian barang itu tepat saat bulan Ramadhan. "Tasbih yang dulu dari Makkah. Itu kan berati yang biasa mereka jalani di bulan puasa yang penuh maghfiroh ini, ya mudah-mudahan terbuka hatinya. Jadi maksudnya takut pada Allah," pungkas Junaedi.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel