Gus Miftah Tanggapi Soal Wasiat Dorce Gamalama Dimakamkan sebagai Perempuan

Foto: Gus Miftah Tanggapi Soal Wasiat Dorce Gamalama Dimakamkan sebagai Perempuan Instagram



Dorce Gamalama sempat mengutarakan keinginan untuk dimakamkan sebagai seorang perempuan. Keinginan Dorce dimakamkan sebagai perempuan itu pun lantas ditanggapi oleh Gus Miftah.

Kanal247.com - Dorce Gamalama belum lama ini mengungkapkan wasiatnya. Dorce mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan kain kafan dan ingin dimakamkan sebagai perempuan di akhir hayatnya.

Terkait wasiat Dorce itu, Gus Miftah pun memberikan tanggapan. Menurut Gus Miftah, keinginan Dorce untuk dimakamkan secara perempuan tidak dibenarkan dalam syariat Islam.

"Saya dengar ada beberapa wasiat, ya kayaknya ya dari beliau, itu salah satu yang saya dengar itu nggak usah ada upacara doa tahlil 40 hari," kata Gus Miftah dalam kanal YouTube Official Nitnot pada Kamis (27/1). "Terus kemudian, yang kedua soal dia minta untuk dimakamkan secara perempuan."

Gus Miftah mencoba menelaah hukum transgender dalam agama Islam. Dalam Alquran, sudah jelas dibagi hanya dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

"Jadi yang pertama, dalam Surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan kelamin itu cuma ada dua, jadi jenis laki-laki dan perempuan," ungkap Gus Miftah. "Kemudian dalam fiqh itu ada jenis kelamin yang ketiga namanya, Khunsa."

Menurut Gus Miftah, khunsa adalah orang yang dalam tanda kutip berjenis kelamin dua, cewek atau cowok. Hal itu ada penjelasan medisnya, seperti baru-baru ini terjadi pada anggota TNI dan pevoli Aprilio Manganang.

"Persoalannya adalah dia mau dijadikan cewek atau cowok itu harus dengan analisa medis," ucap Gus Miftah. "Tentang anggota TNI yang terbaru itu, Aprilio Mangganang."

"Itu kan yang tadinya dikira cewek tapi ternyata setelah dianalisa medis melalui Pak Kasat waktu itu Bang Andhika (Perkasa), ternyata ini cowok gitu. Maka ini yang cewek ditutup yang cowok dipertahankan," sambung Gus Miftah.

Selanjutnya, Gus Miftah membandingkan dengan kondisi Dorce Gamalama. Dorce diketahui mengubah kelaminnya dengan keinginan sendiri, bukan karena kondisi medis.

"Nah, yang saya dengar tentang Bunda Dorce ini, kalau beliau dulu yang saya dengar ya, beliau kan terlahir sebagai laki-laki, kemudian dioperasi transgender menjadi seorang perempuan," tutur Gus Miftah. "Nah, bagaimana kalau kondisi seperti ini?"

Bagi Gus Miftah, secara fiqh Dorce tetap sebagai seorang laki-laki. Oleh sebab itu, pemakamannya harus dengan cara laki-laki nantinya.

"Artinya, pengebumiannya sepanjang yang saya tahu, yaitu kembali ke kodrat asal dulu dia dilahirkan," pungkas Dorce Gamalama. "Artinya kalau dulu dia dilahirkan dalam keadaan laki-laki ya sebaiknya, seyogyanya juga dimakamkan dalam keadaan laki-laki."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel