Tegas Pastikan 'Snowdrop' Tak Simpang Sejarah, Muncul Petisi Boikot JTBC

Foto: Tegas Pastikan 'Snowdrop' Tak Simpang Sejarah, Muncul Petisi Boikot JTBC



'Snowdrop' dipastikan tidak menyimpang dari sejarah yang terjadi di 1987 seperti dugaan publik dan akan dibuktikan dari penayangan episode mendatang, justru muncul petisi baru untuk memboikot JTBC.

Kanal247.com - Kontroversi drama "Snowdrop" memang ramai menjadi perbincangan hingga saat ini. Drama ini menuai kecaman dari publik Korea Selatan lantaran dinilai telah mendistorsi sejarah di tahun 1987.

Pada tahun 1987 diketahui terdapat tragedi demi demokrasi Korea Selatan di mana sangat banyak korban yang jatuh. Alur "Snowdrop" dinilai telah menyimpang tragedi tersebut dan tidak menghormati pejuang demokrasi.

Petisi agar "Snowdrop" berhenti ditayangkan bahkan telah ditandatangani lebih dari 200 ribu hanya dalam kurun waktu 24 jam kala dibuka. Petisi ini akan ditutup pada 18 Januari 2022 mendatang.

JTBC juga akan merilis 3 episode langsung untuk pekan ini demi menunjukkan bukti bahwa "Snowdrop" tidak menyimpang dari sejarah. JTBC menyebutkan 3 episode tersebut akan menjawab mengenai karakter Im Su Ho (Jung Hae In) yang misterius.

Muncul petisi untuk memboikot JTBC

Sumber: president.go.kr

Namun, kini justru muncul petisi baru di Blue House (kepresidenan Korea Selatan) untuk memboikot JTBC dengan judul "Kami mengajukan petisi untuk penghapusan JTBC, yang menayangkan drama anti-konstitusional". Hal ini dinilai karena JTBC tidak menunjukkan rasa bersalah dan dinilai tidak bijak atas penyingkapi kontroversi "Snowdrop".

"Penyiar semacam itu tidak memenuhi syarat untuk beroperasi di Korea sebagai penyiar dan harus ditutup," tutup surat dalam petisi di Blue House tersebut.

Hingga saat ini, petisi tersebut terlihat sudah mendapatkan tandatangan lebih dari 27 ribu orang hanya dalam hitungan kurang dari 24 jam. Petisi ini akan dibuka hingga 22 Januari 2022 mendatang.

Petisi ini pun disebarkan melalui komunitas daring oleh Knetz. Mereka mengaku telah menandatangani petisi tersebut karena kekecewaan terhadap JTBC yang mulai beroprasi di 2011 tersebut. Apalagi dirumorkan bahwa drama pengganti "Snowdrop", "Until the Morning Comes" juga diduga mendistorsi sejarah.

"Aku juga menandatanganinya," kata salah seorang Knetz. "Ayo matikan JTBC!" sambung lainnya. "Ada banyak saluran untuk menggantikan JTBC," tambah lainnya. "Kami tidak membutuhkan saluran siaran seperti ini," lanjut lainnya.

"Mereka sangat keras kepala untuk tetap menjalankan 'Snowdrop'," ungkap lainnya. "Aku juga menandatangani petisi," ujar lainnya. "Mereka juga merilis sebuah drama yang meromantisasi komunisme Tiongkok setelah 'Snowdrop,' jadi kita harus menghentikan perusahaan ini," ucap lainnya. "Aku juga menandatangani!" seru lainnya. " Aku akan mendukung ditutup juga," timpal lainnya.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel