Dinilai Saksi Hidup Tragedi 1987, Penulis 'Snowdrop' Dikecam Diduga Buat Karakter dari Sosok Ini

Foto: Dinilai Saksi Hidup Tragedi 1987, Penulis 'Snowdrop' Dikecam Diduga Buat Karakter dari Sosok Ini



Penulis naskah JTBC 'Snowdrop' kembali menuai kecaman dari publik Korea Selatan lantaran menjadikan sosok ini sebagai inspirasi dari salah satu karakter di dalam drama.

Kanal247.com - Kontroversi drama "Snowdrop" terlihat masih berlangsung saat ini. Sebelum penayangan, sempat muncul petisi untuk tidak menayangkan drama ini di Blue House (kepresidenan Korea Selatan) dan permasalahan telah berakhir.

Blue House menerangkan tidak bisa menghentikan penayangan karena hal tersebut membatasi berekspresi dan kreativitas. JTBC juga memastikan bahwa sikah "Snowdrop" sama sekali tidak berhubungan dengan tragedi 1987 dan telah memutuskan mengganti nama karakter yang diperankan Jisoo BLACK PINK, Young Cho menjadi Young Ro.

Usai penayangan perdana, "Snowdrop" kembali menuai kontroversi. JTBC dinilai telah berbohong dengan mengungkapkan cerita sama sekali tidak berhubungan dengan sejarah. Pasalnya, diungkapkan bahwa "Snowdrop" memunculkan momen mahasiswa aktivis demokrasi di dalamnya. Alur cerita yang ditunjukkan pun dinilai telah mendistorsi sejarah Korea Selatan. Sehingga, kembali muncul petisi untuk menghentikan penayangan "Snowdrop".

Salah satu karakter lain di "Snowdrop" pun kembali membuat penulis naskah, Yoo Hyun Mi menuai kecaman. Karakter tersebut yakni Im Su Ho yang diperankan oleh Jung Hae In. Karakter ayah Im Su Ho diduga terinspirasi dari Yun Isang, musisi dan komposer jenius Korea Selatan.

[SPOILER] Pada episode 2, dijelaskan bahwa ayah Im Su Ho adalah seorang musisi peraih medali terkenal di Berlin yang menghadapi penindasan dan tidak dapat kembali ke Korea. Su Ho, yang dibesarkan di Jerman kembali ke Korea Selatan sendiri sebagai orang dewasa.

Pada kehidupan nyata, Yun Isang memenangkan medali Goethe dan beberapa penghargaan musik lainnya tetapi dilarang masuk kembali ke Korea Selatan. Yun Isang harus melakukan perjalanan bolak-balik antara Korea Utara dan Jerman sebagai gantinya karena larangan tersebut. Meskipun dia telah menetap bersama keluarganya di Berlin, dia dituduh melakukan spionase dan diculik oleh dinas rahasia Korea Selatan pada tahun 1967.

Periode ini diketahui kala banyak siswa Korea-Jerman juga dituduh sebagai mata-mata. Yun Isang disiksa dan dipaksa untuk mengaku dan akhirnya dipenjara. Banyak artis menandatangani petisi di seluruh dunia untuk pembebasannya. Sejak 1973, ia berpartisipasi dalam seruan demokratisasi Korea Selatan. Knetz mengklaim kisah Yun Isang sangat mirip dengan inspirasi karakter fiksi ayah Im Su Ho.

Sebelumnya, Yoo Hyun Mi telah dikritik karena menggunakan nama Young Cho. Young Cho bukanlah nama wanita yang umum di Korea Selatan bahkan di era "Snowdrop". Nama tersebut cukup dikenal sebagai salah satu tokoh sejarah pada era Gerakan Demokrasi di Korea Selatan. Young Cho adalah sosok yang nyata yang berjuang keras untuk gerakan demokrasi. Suami Young Cho juga merupakan peserta gerakan yang disiksa sampai mati dengan tuduhan palsu sebagai mata-mata.

Knetz menduga karakter yang diperankan Jisoo tersebut terinspirasi dari sosok nyata. Apalagi, Im Su Ho peran Jung Hae In diungkap benar-benar seorang mata-mata dan bersembunyi di bawah bimbingan menjadi mahasiswa aktivis yang mendukung gerakan demokrasi. Sehingga, Knetz berpikir drama ini sangat mengubah sejarah.

Knetz kemudian menyoroti bahwa penulis "Snowdrop" adalah lulusan Universitas Wanita Ewha dan kembali ke Gwangju sebagai profesor. Ini membuat kecewa mengingat universitas tersebut adalah salah satu yang memunculkan pejuang demokrasi Korea Selatan. Gwangju diungkap adalah tempat salah satu pembantaian paling mengerikan terhadap pendukung gerakan demokrasi terjadi. Sehingga, Yoo Hyun Mi dinilai adalah salah satu saksi hidup tragedi 1987 karena tidak mungkin menghindari kejadian masa itu.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel