Yayasan Aktivis Demokrasi Korsel Korban Tragedi 1987 Bicara Soal 'Snowdrop': Ini Pembunuhan Kedua

Foto: Yayasan Aktivis Demokrasi Korsel Korban Tragedi 1987 Bicara Soal 'Snowdrop': Ini Pembunuhan Kedua



Yayasan Memorial Martir Park Jong Chul ikut memberikan tanggapan terkait dengan drama 'Snowdrop' yang dinilai telah mendistorsi sejarah Korea Selatan dan menabur garam di luka lama.

Kanal247.com - Penayangan perdana drama "Snowdrop" memunculkan kontroversi besar di Korea Selatan saat ini. Publik Korea Selatan ramai mengirimkan petisi di Blue House (rumah kepresidenan Korea Selatan) untuk menghentikan penayangan.

JTBC dinilai telah berbohong setelah memastikan "Snowdrop" tidak berhubungan dengan sejarah demokrasi Korea Selatan di tahun 1987. Kisah dalam "Snowdrop" pun disebut memberikan luka para mahasiswa korban pejuang demokrasi 30 tahun lalu. Sederet merek yang awalnya memberikan sponsor kepada "Snowdrop" pun mengumumkan mundur atas kontroversi ini.

Hari ini, Senin (20/12) Yayasan Memorial Martir Park Jong Chul ikut bicara terkait dengan kontroversi distorsi sejarah di "Snowdrop". Park Jong Chul diketahui adalah salah satu aktivis demokrasi yang menjadi korban kekejaman NSA (National Security Agency) di tahun 1987 tersebut. Kisahnya pernah ditunjukkan dalam film "1987: When the Day Comes" dan Park Jong Chul diperankan oleh Yeo Jin Goo.

Yayasan Memorial Martir Park Jong Chul menceritakan mengenai kekerasan petinggi Korea Selatan di masa lalu. Luka para korban pun tidak akan hilang atas penyiksaan tersebut.

"Tiga sumbu kekuasaaan negara yaitu NSA, kepolisian, dan DSC benar-benar melakukan kekerasan terhadap masyarakat. Itu bukan dilakukan oleh oknum melainkan sudah sistematis. Kekerasan dan penyiksaan menjadi alat kontrol dengan menanamkan rasa takut di kehidupan sehari-hari," terang yayasan tersebut kepada No Cut News.

"Kekerasan dan penyiksaan menginjak-injak martabat seseorang dan menimbulkan rasa takut dan malu. Bekas lukanya tidak dapat dipulihkan. Kami bahkan tidak bisa berbicara tentang detailnya karena khawatir para korban mengingat sepotong ingatan mereka tentang penyiksaan itu," tambah mereka.

Yayasan Park Jong Chul juga menanggapi adanya hubungan mata-mata yang berpura-pura sebagai aktivis dengan pergerakan demokrasi dan NSA. Jung Hae In diketahui memerankan karakter mata-mata tersebut. "Snowdrop" dinilai bak melakukan pembunuhan kedua kepada para korban tragedi 1987.

"Dari awal memang tidak seharusnya pergerakan demokrasi, NSA, dan mata-mata dikaitkan. Era diktator itu menimbulkan banyak korban karena kasus pemalsuan mata-mata. Para korban disiksa hingga hidupnya hancur, memilih bunuh diri, dan dieksekusi mati. Kala itu pemerintah termasuk NSA berlogika 'karena kalian adalah mata-mata'. Pada dramanya, NSA mengejar mata-mata sungguhan, dan karakter mahasiswinya (Jisoo BLACK PINK) diklaim pemberani karena menyembunyikan mata-mata yang dikira aktivis. Ini adalah pembunuhan kedua," jelas Yayasan Park Jong Chul.

Yayasan Park Jong Chul mengaku sangat kecewa terhadap JTBC yang membenarkan kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap aktivis demokrasi bahkan dibuat cerita romantis. Ini dinilai telah menyimpang sejarah dan membuat usaha mereka untuk menerangkan hal yang terjadi di masa lalu tidak terulang kembali menjadi sia-sia.

"Kami terkejut stasiun TV umum berusaha membenarkan logika kekerasan pemerintah terhadap pergerakan demokrasi. Keadaan kala itu diromantisasi, di adegan mata-mata dikejar NSA digunakan lagu 'Dear Pine'. Memori sejarah itu sendiri ada dan itu merupakan penyimpangan sejarah," ungkap Yayasan Park Jong Chul.

"Masalah ini seharusnya direnungkan oleh semua pihak yang terkait dramanya. Kami terus-terusan berbicara tentang masa lalu agar tetap diingat dan agar sejarah masa-masa kekerasan pemerintah terhadap masyarakat tidak terulang kembali," kata yayasan tersebut.

Sementara itu, JTBC sendiri masih belum memberikan pernyataan terkait semakin lebarnya kontroversi "Snowdrop". Hingga saat ini, JTBC terlihat masih mempromosikan "Snowdrop" di media sosial agar menantikan para penggemar menonton setiap hari Sabtu dan Minggu.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel