Hani Akui Bintangi 'Idol: The Coup' Buka Luka Lama di EXID, Apa?
Hani melakukan wawancara bersama dengan Star News usai episode terakhir drama 'Idol: The Coup' yang ia bintangi dirilis dan mengungkapkan mengenai EXID.
Kanal247.com - Hani diketahui saat ini memutuskan untuk lebih aktif sebagai aktris usai meninggalkan agensi tempatnya debut bersama EXID. Drama "Idol: The Coup" yang ia bintangi baru-baru ini selesai ditayangkan.
"Idol: The Coup" menceritakan mengenai menggambarkan kesedihan para anggota dari krisis pembubaran Cotton Candy dan kenyataan pahit dunia hiburan. Drama ini mengisahkan idol K-Pop yang tidak bisa berpisah dengan impian mereka yang gagal dan dengan bangga melepaskan impian mereka.
Hani sendiri mengaku kembali merasa terluka ketika berperan sebagai Jenna di "Idol: The Coup". Pasalnya, ia telah merasakan hal serupa ketika masih menjalani promosi bersama EXID.
"Ada reaksi bahwa para aktor sangat khawatir karena ada banyak adegan emosional di 'Idol', tetapi itu tidak terlalu sulit karena saya telah melaluinya," aku Hani.
"Ada sebuah cerita. Anak yang percaya pada Santa tidak menangis dan mendengarkan ibunya. Kemudian dia menemukan bahwa ibu dan ayah sedang mengemasi hadiah. Anak itu pasti merasakan pengkhianatan yang luar biasa tentang keberadaan Santa. Tapi anak saya juga berpikir, 'Apakah seburuk itu tanpa Sinterklas?' dan seiring waktu, saya ingat cerita tentang bagaimana saya memahami ibu dan ayah. Saya merasa harus percaya pada Sinterklas lagi. Saya tidak bisa menangis karena saya gagal. Saya memulai lagi dengan hati yang besar, dan sangat sulit untuk menghadapi luka lagi," jelas Hani.
Hani mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tidak ingin menunjukkan pengalaman sulitnya sebagai idol di layar kaca. Namun, banyak orang tidak tahu penderitaan para idol sehingga ia memutuskan membintangi "Idol: The Coup".
"Ada banyak drama idol, dan saya tidak ingin menampilkan pengalaman saya dalam drama komersial. Tetapi orang-orang tidak tahu. rasa sakit dan penderitaan para idol. Ada banyak fantasi tentang idol, jadi saya pikir saya tidak bisa menempatkan romansa palsu pada mereka," ungkap Hani.
"Saya bertemu dengan sutradara dan penulis, dan saya mendengar bahwa alasan produser produksi untuk membuat ini adalah niat baik. Pada dasarnya, saya merasa bahwa proyek ini dimulai dengan niat baik, dan saya pikir waktu saya akan berharga," kata Hani.
Idol sekaligus cantik itu kemudian menyinggung mengenai "kutukan 7 tahun" yang melekat di grup K-Pop. Kutukan 7 tahun tersebut adalah masa kontrak pertama kebanyakan idol kala debut. Tidak sedikit grup K-Pop yang akhirnya bubar setelah 7 tahun atau bubar secara tak resmi karena memutuskan untuk berada di agensi berbeda.
"Ada pun mengapa saya ingin melakukannya, para idol memikirkan akhir dari 'kutukan 7 tahun', tapi drama ini menggambarkan kecemasan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhirnya, Cotton Candy bubar dan para anggota senang. Drama ini seperti 'Salmon'. Meskipun Cotton Candy adalah 'kegagalan' yang dibicarakan dunia, pesan 'awal' baru bagi mereka juga menghibur saya," jelas Hani.
"Jenna sangat idealis. Orang-orang mengatakan bahwa Jenna memiliki keteguhan yang tak tergoyahkan, tetapi saya pikir saya sangat terguncang. Bagaimanapun, saya adalah orang yang membuat pilihan sulit. Di masa lalu, harapan saya untuk masa depan saya pikir dia mirip dengan Jenna karena dia adalah 'orang yang bisa membuat pilihan sulit'," ungkap lainnya.