Tetap Tak Ganti Nama Jeno, Permintaan Maaf Penulis dan Penerbit Novel 'Dikta & Hukum' Dikecam

Foto: Tetap Tak Ganti Nama Jeno, Permintaan Maaf Penulis dan Penerbit Novel 'Dikta & Hukum' Dikecam



Penulis buku novel Wattpad 'Dikta & Hukum' yang kini dibuat serial dibintangi Natasha Wilona dan Ajil Ditto akhirnya mengungkapkan permintaan maaf terkait kontroversi penggunaan nama Jeno.

Kanal247.com - Belakangan ini, diketahui tengah ramai mengenai kontroversi penggunaan nama Jeno NCT dalam serial "Dikta & Hukum". Serial mendatang ini dibintangi oleh Ajil Ditto, Natasha Wilona, Yoriko Angeline, dan Abun Sungkar.

Serial "Dikta & Hukum" ini diketahui diadaptasi dari novel populer berjudul sama yang ditulis oleh Dhia'an Farah. Novel ini sebelumnya dikenal sebagai fiksi penggemar yang menggunakan karakter anggota NCT.

Meski beberapa tokoh utama telah diganti, nama Jeno terlihat masih digunakan. Ini langsung memicu kemarahan para penggemar lantaran dinilai telah mengkomersialkan nama Jeno tanpa izin demi memperoleh keuntungan pribadi.

Penulis langsung banjir kecaman dan terungkap bahwa sejak lama telah mendapatkan saran untuk mengubah nama Jeno. Namun, penulis dikabarkan justru memblokir hingga menghapus komentar tersebut.

Penulis novel \'Dikta & Hukum\' minta maaf terkait dengan kontroversi penggunaan nama Jeno

Sumber: Twitter

Setelah kontroversi melebar hingga disorot media asing Koreaboo, Dhia'an Farah dan penerbit Loveable mengungkapkan permintaan maaf. Mereka mengungkapkan membutuhkan waktu untuk menangani kontroversi yang tengah heboh di media mengingat juga berhubungan dengan pihak sinematografi serial "Dikta & Hukum".

"Halo, semua. Sebelumnya kami berterima kasih kepada teman-teman semua atas perhatian yang diberikan terhadap isu yang ramai dibicarakan di media sosial. Kami, pihak penerbit buku Dikta & Hukum beserta penulis Dhia'an Farah, memberikan perhatian besar atas isu ini dan berdiskusi setiap waktu untuk mencari solusi terbaik," ungkap penerbit.

"Penerbit dan penulis minta maaf atas ketidaknyamanan ini, karena kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa seizin pihak yang sudah mengadaptasi buku Dikta & Hukum ini ke sinematografi, maka kami butuh waktu untuk solusinya. Mohon maaf atas kekurangan kami yang belum dengan sempurna mempertimbangkan hal sensitif seperti ini di waktu lalu. Kami harap, bentuk pertanggungjawaban dari penerbit, penulis, dan bagian yang terkait nantinya adalah jalan terbaik dan tidak merugikan pihak mana pun," terang penerbit.

"Terima kasih untuk saran dan masukan yang diberikan kepada penerbit dan penulis, karena tentu hal tersebut sangat membantu kami untuk menjadi lebih berhati-hati dan lebih baik ke depannya," tutup penerbit.

Sayang, permintaan maaf ini terlihat masih ramai kecaman. Pasalnya, pernyataan tersebut dinilai tidak diharapkan lantaran belum ada kemungkinan nama Jeno akan diganti dari novel atau serial "Dikta & Hukum". Bahkan, beberapa warganet yang telah membeli novel tersebut membuktikan adanya penggunaan nama Jeno. Sehingga, telah terbukti dikomersialkan tanpa izin Jeno dan SM Entertainment.

"Bagus deh udah minta maaf, tapi tetep jangan pake nama jeno ya. nanti udah minta maaf taunya masih pake nama Jeno lagi," ujar salah seorang warganet. "Kalo masih make nama Jeno NCT, ataupun member lain serta masih pake karakter/pict NEO CULTURE TECHNOLOGY ya batu banget,makannya lebih pinter lagi ya,bukan ngelarang author nulis tapi agak di pikirkan lagi efek yang ditimbulkan itu kek apa,tapi buat SIJEUNI kawal terus," ucap lainnya. "Jadii, kesimpulannya gimana ye? Dateng² cuma minta maaf sama bilang makasih? Mau nyari jalan terbaik? Ngapain susah²? Ya tinggal ganti aja namanya. Yg udh jelas² ngelanggar undang². Gimana sih, anak hukum ga ngerti hukum," timpal lainnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel