Medina Zein Beber Gejala Bipolar yang Dialami Sambil Ungkap Konsumsi Obat Sebanyak Ini
Instagram Medina Zein mengungkapkan bahwa ia harus mengonsumsi banyak obat karena mengidap gangguan bipolar. Medina kemudian mengungkapkan gejala-gejala yang ia alami.
Kanal247.com - Medina Zein belum lama ini memamerkan foto obat-obatan yang dikonsumsinya setiap hari. Hal ini lantaran gangguan bipolar yang diidap Medina Zein.
Dalam foto unggahan itu, terdapat delapan jenis obat yang harus diminum. "Aku share lagi ya obat2an yang sudah 2 tahun lebih aku konsumsi. Ini obat bipolar yang aku konsumsi setiap hari," tulis Medina Zein pada hari ini, Rabu (13/10).
Medina kemudian mengungkapkan saran dokter yang menanganinya selama ini. Sang dokter menyarankan Medina Zein untuk menjalani pengobatan di Amerika Serikat.
"Setelah konsultasi sama dokter yang sudah terapi aku selama dua tahun ini, aku disarankan berobat ke Amerika Serikat menjalani terapi di sana," kata Medina Zein.
Wanita berusia 29 tahun ini mengaku memang ingin benar-benar berhenti mengonsumsi banyak obat. Bukan tanpa sebab, Medina tak mau ginjalnya bermasalah.
"Karena aku benar-benar ingin berhenti konsumsi obat sebanyak ini karena sayang sama ginjalku," ucap Medina Zein.
Di unggahan lainnya, Medina Zein mengungkapkan gejala yang ia alami karena bipolar. Medina mengatakan bahwa ia mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.
"Buat temen2 yang nanya di dm gejala bipolar yang selama ini aku alamin itu gimana sih," tutur Medina Zein. "Bipolar disorder adalah penyakit kejiawaan yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem."
"Orang dengan kondisi ini memiliki suasana hati yang tidak stabil, yaitu sangat cepat berubah dan bertolak belakang," sambung Medina Zein. "Terkadang, ia akan merasa sangat aktif dan bersemangat. Di lain sisi, ia akan merasakan tertekan dan depresi."
Selanjutnya, Medina mengaku bahwa ia didiagnosa mengalami gangguan bipolar type 2. Medina mengatakan bahwa gejala yang ia alami sedikit sulit untuk diketahui. Namun, orang-orang sekitarnya akan lebih mengenali perubahan tersebut.
"Meski sulit diketahui, orang-orang di sekitar pasien mampu mengenali perubahan tersebut. Episode hipomania ini biasanya akan bertahan paling lama selama 4 hari," pungkas Medina Zein.
