Sempat Tersesat di Hutan Kalimantan, Ibnu Jamil Diancam Ririn Ekawati

Foto:  Sempat Tersesat di Hutan Kalimantan, Ibnu Jamil Diancam Ririn Ekawati Instagram



Ririn Ekawati merasa trauma karena Ibnu Jamil sempat kehilangan kontak dan tidak bisa dihubungi lantaran tersesat di hutan Kalimantan beberapa waktu lalu.

Kanal247.com - Pengalaman menegangkan pernah dialami oleh Ibnu Jamil. Pria pecinta alam ini mengaku pernah tersesat di hutan Kalimantan sampai membuat istrinya, Ririn Ekawati sangat khawatir.

Ceritanya, Ibnu Jamil sedang berpetualang dengan motor trail di hutan Kalimantan. Dia dan beberapa orang teman ingin menelusuri hutan dengan moda motor trail. Pasalnya, banyak jalur yang belum layak karena baru dibuka tapi belum diaspal.

"Kira-kira beberapa bulan lalu, sempat masuk ke hutam Kalimantan Utara. Kita menuju Krayan dari Malinau, pengin buktiin aja katanya sekarang udah ada aspal. Kita cobain tuh, nah pas kita browsing di Google Map, nggak tersedia jalur darat menuju ke Krayan dari Malinau," ungkap Ibnu Jamil.

Menurut penduduk lokal, jalur tersebut bisa dilewati selama tiga hari perjalanan darat. Sayangnya, di hari keempat hingga kelima rombongan Ibnu Jamil malah tersesat di hutan.

"Kita tembus ke sana. Orang lokal bilang kita bakal tembus dalam waktu 3 hari. Tapi ternyata hari keempat nggak tembus, hari kelima nggak tembus. Kita udah mulai stres, kita mulai kehilangan semangat. Bahan makanan udah habis, bensin udah tipis. Lebih kacaunya lagi, gue baru sadar gue baru nikah dua minggu!" beber Ibnu Jamil.

Perjuangan rombongan Ibnu Jamil akhirnya membuahkan hasil. Mereka melihat ada penduduk dan orang di lokasi tujuan. "Akhirnya pas kita ketemu ada satu orang pertama yang menemukan kita di situ, gue nangis karena gue kayaknya ngerasa antara hidup dan mati saat itu. Awalnya masih ketawa-ketawa, makin ke sana permainan kita udah mulai serius, kita bukan untuk main lagi. Tapi bagimana caranya kita bertahan hidup di dalam hutan kaya gitu," kenangnya.

Alhasil sekarang Ririn Ekawati melarangnya pergi ke tempat susah sinyal. "Nggak ada sinyal! Sinyal terakhir kita dapet di desa Semangu, itu hari kedua. Empat hari lainnya kita nggak ada sinyal sama sekali. nggak bisa ngabarin keluarga," jelas Ibnu Jamil.

"Awalnya istri izinin tapi ternyata dua hari, tiga hari nggak kabar, dia langsung panik minta cariin temennya yang ada di Kalimantan. Terus temennya aja bilang, 'gila itu daerah masih rawan banget'. Karena belom ada orang ke sana dan akhirnya bisa pulang dengan selamat," pungkasnya. "Boleh (pergi) tapi kalo sekarang harus ada sinyal. Mikirnya udah macem-macem. Jadi aku takut banget terjadi apa-apa sama ibnu," kata Ririn Ekawati.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel