Penuduh Bullying Jo Byeong Gyu Ngaku Surat Permintaan Maaf Ditulis Teman Tanpa Izin
INSTAGRAM Penuduh bullying yang berseteru dengan Jo Byeong Gyu kembali mengungkapkan sesuatu mengenai surat permintaan maafnya yang menurutnya ditulis tanpa seizin serta sepengetahuannya.
Kanal247.com - Sebelumnya terungkap bahwa penuduh penindasan ditujukan kepada Jo Byeong Gyu kembali mengaku jika pihaknya belum menulis surat permintaan maaf kepada pihak sang aktor. Hal ini dibantah oleh penuduh "X" yang mana saat ini tinggal di Selandia Baru karena dirinya menerima pemberitaan yang berisikan kabar permintaan maafnya kepada Jo Byeong Gyu.
Penuduh tersebut baru-baru ini kembali ke Instagram dengan serangkaian unggahan terbaru dengan memberikan sejumlah pengakuan tentang seorang kenalannya, 'A'. A ini mulai menghubungi penuduh X pada bulan Februari. Penuduh X sebelumnya mengungkapkan bahwa beberapa foto yang ia unggah di Instagram bukan miliknya tetapi diambil dari akun Facebook orang lain. Dan ternyata, A adalah salah satu orang yang fotonya diambil dari Facebook.
Karena itu, A yang mulai menghubungi penuduh X meminta untuk memastikan bahwa identitasnya tidak terancam yang ternyata kemudian mulai menerima pesan dari pengacara Jo Byeong Gyu. Menurut penuduh X, pengacara berinisial "B" mulai mengancam mereka berdua dengan jumlah biaya kerusakan yang banyak.
Penuduh X mengklaim bahwa karena ancaman pengacara, ia terlalu takut untuk menanggapi pihak Jo Byeong Gyu dengan benar. Akibatnya, A menyarankan agar untuk membantu penuduh X dengan menulis surat permintaan maaf seperti yang diarahkan oleh pengacara Jo Byeong Gyu untuk menggantikan penuduh X.
Setelah itu, penuduh X mengetahui bahwa 'istri dari A yang menyusun surat permintaan maaf tersebut. Kemudian A mengirimkan salinan surat tersebut kepada pengacara B dan menyerahkannya sebagai bukti kepada polisi tanpa persetujuan penuduh X.
Saat ini, A'telah menghubungi B dan tim hukumnya untuk mengklarifikasi bahwa surat permintaan maaf itu tidak dibuat oleh penuduh X. Namun, menurut penuturan dari penuduh X, pihak Jo Byeong Gyu tampaknya menggunakan surat itu untuk keuntungan mereka meskipun mengetahui bahwa itu seharusnya tidak ditulis oleh penuduh X.
Sementara itu, sebelumnya terungkap bahwa Jo Byeong Gyu dituduh melakukan penindasan sewaktu masih sekolah di Selandia Baru. Atas kasus ini, ia membantah tuduhan tersebut namun kasusnya semakin panjang dan belum juga menemukan ujungnya.
