Jimin BTS Akui Ingin Jadi Blak-Blakan, Tak Ingin Lagi Abaikan Perasaan Benci

Foto: Jimin BTS Akui Ingin Jadi Blak-Blakan, Tak Ingin Lagi Abaikan Perasaan Benci INSTAGRAM



Rasa sakit dan kebencian yang selama ini dipendam Jimin BTS ternyata dikarenakan ia di masa lalu suka mengabaikan perasaan itu. Namun, hal itu tidak baik untuknya di masa mendatang sehingga ia memiliki keinginan untuk melepaskannya.

Kanal247.com - Terlalu sibuk berkarier sebagai seorang idola bukanlah sesuatu yang baik untuk dilakukan. Diperlukan waktu istirahat yang cukup sehingga kesehatan selalu terjaga.

Hal ini tampaknya ingin ditunjukkan oleh Jimin BTS yang mana selalu ingin tampil terbaik di setiap aksi panggungnya. Baru-baru ini, Jimin beserta anggota BTS lainnya melakukan wawancara dengan Weverse Magazine yang mana membicarakan banyak hal. Salah satunya tentang permasalahan yang dihadapinya.

Jimin merupakan pribadi yang memiliki sifat perhatian kepada semua orang. Saat diwawancarai, Jimin tertawa dan setuju ketika ia dianggap melakukan yang terbaik untuk orang-orang dalam hidupnya. Ia juga menambahkan bahwa ia hanya keras kepala. Dia mengakui bahwa dia bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, namun dia masih berusaha sendirian mengurus semuanya.

"Ya, aku hanya menjadi keras kepala. Menjadi keras kepala. (tertawa) Ini adalah situasi di mana orang-orang melihatmu dan mereka mungkin berkata, 'Kamu bahkan tidak bisa menjaga dirimu sendiri'," ungkap Jimin mengakui dirinya yang keras kepala.

Saat ini, bagaimanapun, Jimin menyadari bahwa ia tidak harus pergi sejauh ini. Jimin kemudian mengungkapkan kelegaan pada kenyataan bahwa dia sekarang mengerti kapan harus melepaskan sesuatu.

"Tetapi masih ada banyak poin di mana aku terus memikirkan hal-hal seperti itu. Sekarang kupikir tidak perlu pergi sejauh itu. Seiring berjalannya waktu, aku mulai berpikir ternyata aku senang bisa memikirkan hal ini sekarang sehingga aku bisa melepaskan hal-hal yang seharusnya kulepaskan, pergi," ujar Jimin.

Seperti diketahui, di masa lalu kebencian dan rasa sakitnya tumbuh setiap kali ia membiarkan semuanya terjadi. Ternyata selama ini Jimin memilih untuk mengabaikan perasaan itu daripada mengakuinya sehingga ia kini ingin lebih terbuka kepada semuanya.

"Ketika aku tidak bisa melepaskannya, kebencianku terus tumbuh. Sakitku juga. Daripada mengakui bahwa aku memiliki perasaan itu pada waktu itu, aku akan mengatakan bahwa ada emosi dalam situasi berbeda yang secara tidak sadar sudah kuterima," lanjut Jimin.

Jimin kemudian menyimpulkan dengan membagikan bagaimana waktu telah membantunya mengenali rasa sakit yang ia rasakan. "Aku mulai merasa bisa melihat betapa sulitnya setelah beberapa waktu berlalu," ujarnya. Sementara itu, selama ini Jimin yang dikenal selalu ceria dan menggemaskan di balik itu teryata ia tidak menyadari perasaan benci dan rasa sakit secara langsung. Ia secara sadar terlalu fokus pada orang lain daripada dirinya sendiri dan mencoba untuk memperbaiki masalahnya sendiri.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel