Miris Pedagang Terkena Dampak PPKM, Tantri Kotak: Ada Kalimat yang Bikin Sesak!

Foto: Miris Pedagang Terkena Dampak PPKM, Tantri Kotak: Ada Kalimat yang Bikin Sesak! Instagram



Tantri Kotak akhirnya ikut angkat bicara terkait PPKM Darurat di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Tantri merasa prihatin melihat banyak pedagang kecil terdampak PPKM ini.

Kanal247.com - Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hal ini lantaran kasus pasien positif Covid-19 yang semakin tinggi di Indonesia.

Terkait PPKM tersebut, Tantri Kotak pun memberikan tanggapan. Rupanya, ia merasa miris terhadap nasib para pedagang, khususnya pedagang kaki lima yang terdampak PPKM. Terlebih, Tantri mengaku pernah merasakan beratnya menjadi pedagang.

"PPKM vs #RamaikanKQ5. Saya pernah ada di posisi mereka, dan saya tau sulit sekali rasanya, dulu waktu SMA," tulis Tantri pada Kamis (15/7). "Saya jualan p*p ice untuk bisa dapetin uang jajan tanpa minta orang tua, ibu saya jualan nasi uduk paginya siang ke sore jualan sayur."

"Itu setelah kondisi ayah saya yang kena struk ringan dan harus pensiun dini," sambung Tantri. "Jadilah kami mencoba berdagang untuk bisa dapat uang minimal untuk harian."

Setelah sukses bersama band Kotak, Tantri sempat merintis bisnis kuliner. Namun tetap saja, berdagang bukanlah perkara mudah, meski untuk orang yang sudah memiliki nama besar dan modal cukup sepertinya.

"Bagi sebagian orang pasti mikir amanlah artis pasti gampang jualannya, ya memang dari segi promo lebih dimudahkan tapi kan ga selalu ramai pasti ada saat sepinya, apalagi saya pernah merasakan di-complain tanpa sebab yang jelas," tutur Tantri. "Akhirnya nasib depot harus saya tutup karena ga bisa handle dengan alasan kesibukan saya yang harus manggung keluar kota."

Melihat nasib banyak pedagang kecil terdampak PPKM, Tantri pun tak hanya bisa diam. Apalagi, ada banyak pedagang yang berjuang mencari upah harian di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Saya ngerasain banget susahnya jadi pedagang, pendapatan yang fluktuatif, buang makanan sisa kalau ga laku, dan pernah buntung daripada untung," ujar Tantri. "Melihat kondisi saat ini yang berjuang untuk dapat upah harian tapi harus menutup dagangan mereka di jam malam, di mana banyak orang yang suka makan malam, rasanya kurang pas."

Selain itu, ada satu momen yang membuat Tantri merasa sesak. Ia mengaku menyaksikan sendiri pedagang kaki lima terpaksa menutup dagangan lantaran adanya PPKM Darurat.

"Semalam jam 20.45 saya cari bubur ayam favorit, mereka tergesa-gesa mau nutup dagangannya padahal buburnya masih BANYAK BANGET! Ada kalimat yang bikin saya sesak, 'Maaf Mbak saya harus tutup takut diambil gerobaknya saya ga bisa jualan besok.' Duuhhhh!" papar Tantri.

"Semoga para aparat yang juga bekerja di lapangan untuk mendisiplinkan punya cara yang lebih elegan karena kita sama-sama berjuang. Semangat para pencari rezeki," pungkas Tantri.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel