Atta Halilintar Bongkar Fakta Ini Usai Kena Protes Berikan Bunga Edelweiss untuk Aurel Hermansyah
Instagram Atta Halilintar mendadak menjadi sorotan usai memberikan bunga edelweiss untuk sang istri tercinta, Aurel Hermansyah. Karena hal tersebut, Atta mendapatkan protes dari publik.
Kanal247.com - Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sempat berkunjung ke Gunung Bromo untuk menikmati liburan mereka. Namun ternyata, liburan mereka justru menuai kritik dari publik. Bukan tanpa sebab, hal ini lantaran Atta kedapatan memberikan bunga edelweiss untuk Aurel.
Mengenai kritikan itu, Atta Halilintar mengaku tak mengetahui jika edelweiss adalah bunga yang dilindungi. Atta pun membongkar fakta jika ia hanya ingin membantu seorang pedagang yang memohon barang dagangannya dibeli.
"Jadi itu ada orang jual bunga 'pak tolong bantu saya, bantu saya'," ungkap Atta Halilintar saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (14/6). "Saya tanya berapa, dia bilang 40 ribu, ya udah saya beli dua nih saya kasih."
Hati Atta Halilintar semakin tergerak usai pedagang tersebut mengaku belum makan. "Karena dia bilang tolong bantu saya, mau makan belum makan segala macam, ya udah saya beli," tutur Atta Halilintar.
Selain itu, Aurel Hermansyah juga membenarkan perkataan sang suami. Aurel juga mengaku tidak tahu jika bunga edelweiss dilindungi dan dilarang pemetikannya.
"Wah saya nggak tahu (dipetik langsung apa gimana). Dia cuma minta bantuan tadinya saya bunga apa bunga apa juga," tutur Atta Halilintar. "Kita nggak tahu (itu edelweiss yang dilarang)," timpal Aurel Hermansyah.
Lebih lanjut, Atta Halilintar mengaku tak kaget soal dirinya menjadi viral gara-gara bunga edelweiss. Atta pun sudah terbiasa karena apa yang ia perbuat akan selalu menjadi ramai.
"Waduh aku tuh udah nggak kaget karena apa aja viral. Tiap minggu ada aja yang viral jadi aku nggak tahu berita mana yang bener," pungkas Atta Halilintar. "Intinya aku bukan manusia sempurna banyak khilaf jadi kalau ada salah mohon dimaafkan."
Bunga edelweiss sendiri di sejumlah pegunungan diketahui dilindungi dan tidak boleh dipetik secara bebas oleh para pengunjung. Hal itu termasuk dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem.
