Akui Tidak Tahu, BoA dan Staf Agensi Tak Bersalah Atas Kasus Impor Obat Terlarang
Instagram Setelah mengalami masa sulit karena dituduh mengirimkan barang berupa obat-obatan terlarang, BoA dan staf SM Entertainment pada akhirnya dinyatakan tidak bersalah. Pihak agensi menjelaskan bagaimana bisa tidak bersalah.
Kanal247.com - Masa sulit yang diterima akibat dituduh membawa obat-obatan terlarang tidak membuat BoA menyerah untuk membela kebenaran akan dirinya. Pada Desember 2020 lalu, BoA dan salah satu anggota stafnya ditanyai oleh jaksa mengenai obat-obatan psikotropika yang termasuk ilegal.
BoA dituduh membawa obat-obatan seperti Zolpidem (atau sejenis obat tidur) ke Korea tanpa mengikuti prosedur impor yang resmi. Setelah menerima penuduhan tersebut, pihak SM Entertainment mengklarifikasi bahwa anggota staf yang bersangkutan memperoleh obat-obatan dengan tindakan yang tepat.
Namun, membenarkan jika ada kesalahan dalam proses bea cukai karena ketidaktahuan prosedur resminya. Seorang staf SM Entertainment tersebut diketahui mengirim obat tidur dari Jepang ke Korea Selatan tanpa prosedur izin yang tepat sehingga BoA harus diinterogasi oleh jaksa karena dinilai melanggar peraturan impor obat.
Perkembangan kasus ini kembali menunjukkan progres baru, pada Jumat (4/6), SM Entertainment pun memberikan pernyataan resminya terkait pembaruan kasus ini. "Mengenai kasus artis kami BoA, jaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan tuntutan pada akhir bulan lalu," ungkap pihak agensi.
SM Entertainment juga memberi pernyataan persis seperti bantahan yang pernah disebutkan bahwa seorang starnya tidak tahu menahu secara detail mengenai prosedurnya. "Karyawan tersebut mengirim ke Korea obat tidur yang telah diresepkan untuk BoA selama promosi Jepangnya, tetapi tidak mengetahui tindakan hukum yang diperlukan dan tidak mendapatkan izin yang tepat untuk produk medis," kata pihak agensi.
Menurut pernyataan pihak agensi BoA, sang penyanyi dan anggota staf dengan hati-hati menjelaskan rincian langganan medis dan secara runtut menjelaskan cara mengirim obat ke luar negeri. "BoA dan anggota staf dengan hati-hati menjelaskan rincian langganan medis, bagaimana mereka mengirim obat ke luar negeri dan situasi mengenai prosedur resmi, serta dengan setia berpartisipasi dalam penyelidikan," tutur pihak agensi.
Sementara itu, dengan dibebaskannya penuntutan yang sempat dituduhkan kepada BoA dan stafnya pada akhirnya terselesaikan secara damai. Hal ini tentunya dilakukan karena BoA dan stafnya menjalani proses penyelidikan dengan kooperatif.
