Psikolog Ini Analisa Kondisi Mental Atta Halilintar & Aurel Usai Keguguran

Foto: Psikolog Ini Analisa Kondisi Mental Atta Halilintar & Aurel Usai Keguguran Instagram



Banyak pelajaran yang dipetik oleh Aurel dan Atta Halilintar setelah mengalami keguguran anak pertama, termasuk ketika menerima saran dari dokter kandungan untuk woles saja saat hamil lagi nanti.

Kanal247.com - Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah memang sedang berduka lantaran insiden keguguran anak pertama mereka. Berbagai macam pemberitaan menyertai kabar duka pasangan yang baru menikah 3 April ini. Mulai dari saran dokter kandaungan mereka yang hendaknya low profile di kehamilan kedua nantinya, hingga dikritik karena menjadikan keguguran sebagai konten mereka.

Segala gerak-gerik Atta dan Aurel tersebut rupanya dipindai oleh seorang psikolog yang bernama Kasandra Putranto. Dilansir !nsertlive, Kasandra menyarakan agar Atta dan Aurel bisa memiliki lebih banyak waktu untuk diri mereka sendiri, termasuk momen untuk melakukan introspeksi diri atau perenungan tentang kejadian tersebut.

"Berikan waktu untuk bersedih dan berduka, berdoa adalah hal yang paling baik," jelas Kasandra.

Kasandra juga mengatakan jika level pemulihan setiap orang berbeda setelah mengalami kesedihan. Oleh karena itu Atta diminta bisa lebih memahami kondisi istrinya.

"Yang berikutnya adalah memberikan saran dan dukungan yang bisa mengalihkan pikiran itu dari kesedihan, dan tentu saja harus dipastikan proses duka sudah selesai. Persoalannya ada orang-orang yang berduka mungkin sebentar, tapi ada juga yang lama, nah sekali lagi kita harus bisa lihat waktunya, proses mempercepat pemulihan itu justru terkadang bisa menambah luka baru," jelas Kasandra.

"Kehidupan yang sebelumnya ada di dalam perutnya kan hilang, biar bagaimanapun para suami tidak bisa menggantikan itu," lanjutnya.

Menurut Kasandra, dia tidak menyalahkan Atta dan Aurel yang membuat konten keguguran itu ke YouTube. Namun dia meminta kepada Atta dan Aurel agar lebih berhati-hati untuk menyebarkan kehidupan pribadinya.

"Yang paling penting itu ada hal yang boleh dilakukan dan ada yang tidak, terutama dalam kondisi adanya teknologi informasi, memberitahu orang, memberikan informasi dan kebahagiaan itu adalah suatu hal yang memang layak untuk dibagi, menikah, mengandung, melahirkan anak, itu adalah hal yang bisa dibagikan," jelas Kasandra.

"Tapi ini juga harus diperhatikan dengan hati-hati, tidak semua informasi itu perlu disampaikan kepada orang-orang, artinya dalam hal ini perlu juga dijaga perasaan seorang ibu, karena tanpa sadar nanti ada lagi yang bertanya, iya kalau pertanyaannya baik, kalau ternyata nggak masuk di hati kan jadi bertambah sakit lagi," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel