Agensi Ji Soo Tak Akan Rilis Pernyataan Lagi Terkait Kerugian 'River Where The Moon Rises'

Foto: Agensi Ji Soo Tak Akan Rilis Pernyataan Lagi Terkait Kerugian 'River Where The Moon Rises' Instagram



KeyEast Entertainment memberikan pernyataan jika tidak akan merilis pernyataan lagi terkait persoalan tuntutan yang ditudingkan oleh rumah produksi 'River Where The Moon Rises' atas kerugian yang ditimbulkan permasalahan Ji Soo.

Kanal247.com - Perselisihan hukum yang terjadi antara pihak produksi "River Where the Moon Rises" KBS TV, Victory Content dengan pihak KeyEast Entertainment menjadi perbincangan hangat. Perselisihan ini disebabkan oleh kerugian yang ditimbulkan oleh Ji Soo. Seperti diketahui sebelumnya, Ji Soo menjadi pelaku kekerasan parah semasa sekolahnya sehingga korban memiliki trauma yang mendalam.

Ji Soo mengaku perbuatannya kepada publik ketika ia tengah membintangi drama "River Where the Moon Rises". Akibat persoalan tersebut, peran On Dal yang dimainkan Ji Soo harus digantikan Na In Woo dalam episode ke tujuhnya. Pihak produksi drama juga akhirnya melakukan syuting ulang dari episode 1-6 karena penonton baru menuntut episode tersebut tetap ditayangkan.

Victory Content mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan ganti rugi terhadap KeyEast Entertainment di pengadilan distrik pusat Seoul pada 1 April 2021. Pihak produksi menuntut ganti rugi atas dampak yang ditimbulkan Ji Soo karena mereka mengalami penurunan peringkat serta citra perusahaan ikut rusak.

Pihak produksi mengungkapkan telah menghubungi KeyEast Entertainment untuk berdiskusi terkait kerugian yang terjadi. Namun, KeyEast Entertainment tidak melakukan diskusi dengan baik sehingga muncullah gugatan dari Victory Content. Victory Content dikonfirmasi telah mengajukan gugatan terhadap KeyEast Entertainment dan Ji Soo senilai 3 miliar won (sekitar Rp 38,6 miliar).

KeyEast Entertainment pun memberikan tanggapannya terkait permasalahan ini. "Setelah tuduhan kekerasan di sekolah muncul terhadap aktor Ji Soo, kami berpartisipasi dalam diskusi yang erat dengan Victory Content dan KBS. Ji Soo dengan cepat meminta maaf tanpa basa-basi. Meski pun tidak ada yang terbukti terkait tuduhan tersebut, dia ingin menghindari kerugian lebih lanjut pada drama tersebut," ungkap agensi.

KeyEast Entertainment juga mengatakan jika ikut bersimpati atas kesulitan yang dialami staf produksi serta berniat bertanggung jawab atas biaya dengan perhitungan yang wajah terkait syuting ulang. Namun, pernyataan KeyEast justru disangkal oleh Victory Content. Pihak agensi Ji Soo meminta rincian biaya dari pihak produksi kemudian menawarkan pembayaran di muka untuk membantu mereka.

KeyEast Entertainment menegaskan kembali bahwa mereka akan bekerja sama dengan Victory Content dan pihak KBS untuk mencapai kesepakatan yang adil. Akan tetapi, lagi-lagi Victory Content mengungkapkan bahwa kerugian yang mereka alami cukup parah karena harus mengulang 18 episode tanpa dapat merilis enam episode pertama baik di Korea maupun di luar negeri.

Victory Content menganggap jika KeyEast Entertainment angkuh dan mementingkan diri sendiri. Agensi Ji Soo terus meminta penyelesaian terperinci sehingga mereka menuduh KeyEast Entertainment sengaja untuk mengulur waktu.

Akhirnya, KeyEast Entertainment memberikan tanggapan lain jika mereka tidak akan lagi membuat pernyataan pers untuk kepentingan drama. "Kami merasa bahwa drama yang ditayangkan melalui kerja keras tim serta dukungan dari pemirsa," ungkap KeyEast Entertainment.

"Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk menahan diri sebanyak mungkin dari pernyataan media lebih lanjut tentang masalah ini hingga drama tersebut selesai ditayangkan," ungkap pihak agensi Ji Soo.

Sementara itu, pihak agensi Ji Soo mengungkapkan akan melanjutkan diskusi dengan Victory Contents. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk bertanggung jawab dalam mencapai penyelesaian secara damai.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel