'Joseon Exorcist' Sudah Ditinggalkan Pengiklan, Merek Lain Sedang Pertimbangkan

Foto: 'Joseon Exorcist' Sudah Ditinggalkan Pengiklan, Merek Lain Sedang Pertimbangkan Instagram



'Joseon Exorcist' telah ditinggalkan sejumlah pengiklan seperti merek LG H&H dan Kojima. Sementara merek lain seperti Ho Gwan-won tengah mempertimbangkan keputusan untuk lanjut atau tidak.

Kanal247.com - "Joseon Exorcist" mendapat kecaman di tayangan perdananya ketika beberapa alat peraga di atas meja dipamerkan dari budaya Tiongkok yang bukan dari Korea. Adegan yang dimaksud berlangsung di sebuah gisaengjib (rumah hiburan bagi laki-laki untuk berbaur dengan pengrajin perempuan) yang terletak di perbatasan Kabupaten Uiju.Hal ini membuat sederet pengiklan drama menarik kerja sama mereka.

Dengan kontroversi yang masih memanas, banyak pengiklan "Joseon Exorcist" menarik diri dan merilis pernyataan terkait masalah tersebut. Merek yang telah menarik diri di antaranya perusahaan kesehatan Ho Gwan Won, Geum Sung Beds, Ace Beds, Body Friend, Hite Jinro, LG Lifestyle and Health, KT Telecom, CJ Jeil Jedang, Banollim Foods, Samsung dan banyak lagi.

Seperti Ace Beds mengungkapkan melalui pernyataan resmi bahwa mereka telah mengenali masalah tersebut dan akan segera menghentikan semua iklan yang terkait dengan drama tersebut.

Banyak yang menyatakan bahwa karena daerah itu masih dalam garis Joseon, alat peraga meja termasuk botol minuman keras dan makanannya seharusnya ditampilkan sesuai budaya Korea. Warga Korea mengkritik drama tersebut karena penyimpangan sejarah dengan penyajian kue bulan Tiongkok, minuman keras dan pĂ­dan (telur abad) di atas meja Korea.

Pihak SBS kemudian merilis permintaan maaf yang menjelaskan bahwa mereka menggunakan alat peraga Tiongkok untuk mencerminkan hal itu karena gisaengjib terletak di dekat tepi Joseon dan perbatasan Dinasti Ming (Dinasti yang berkuasa di Tiongkok pada saat itu). "Lokasi itu menjadi tempat rombongan pengusir setan Barat yang beristirahat setelah melakukan perjalanan melalui Dinasti Ming yang akan memasuki Joseon. Karena ini adalah wilayah yang dekat dengan perbatasan Dinasti Ming, kami menyiapkan alat peraga sambil berpikir bahwa akan sering terjadi lalu lintas orang Tionghoa," ungkap tim produksi "Joseon Exorcist".

Tidak hanya orang Korea kesal dengan pengaturan meja yang tidak akurat, banyak yang mempermasalahkan bagaimana drama tersebut telah terlalu mendramatisasi peristiwa dan tokoh sejarah. Seperti di drama tersebut Raja Taejong ()terlihat membantai orang karena halusinasi.

Marco (penerjemah pengusir setan Barat) menggunakan bahasa kasar untuk anggota keluarga kerajaan, Pangeran Chungnyung (Jang Dong Yoon). Karena Raja Taejong adalah salah satu pemimpin Korea Selatan yang dihormati yang membantu ekonomi berkembang, banyak yang kesal dengan adegan itu.

Keputusan mendatang harus dibuat oleh Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Mungyeong yang mana telah mendukung berbagai pembuatan film dan kegiatan di lokasi di Mungyeong, yang terletak di Provinsi Gyeongsang Utara. Diketahui yayasan menyediakan 20 persen dari biaya produksi. Saat ini, pihak yayasan sedang meninjau masalah sebelum mereka membuat keputusan untuk mundur atau tidak.

Selain itu, Naraesol Hanbok yang telah menyediakan pakaian bersponsor untuk drama tersebut merilis pernyataan resmi. Pernyataan pertama mereka menunjukkan bahwa hanbok mereka tidak digunakan dalam adegan bermasalah mana pun. Mereka juga memperkuat anggapan bahwa drama tersebut dikategorikan sebagai drama fantasi dan mengungkapkan kepada publik untuk mempertimbangkannya.

Mereka menyimpulkan bahwa kerja sama mereka juga sudah berakhir sehingga tidak terkait lebih lanjut dengan masalah tersebut. Namun, setelah kritik atas pernyataan mereka, mereka memutuskan untuk merevisi pernyataan mereka dan memperbarui publik sesegera mungkin.

Kedua negara antara Korea dan Tiongkok saat ini terlibat dalam perdebatan tentang asal mula budaya Korea. Salah satunya termasuk kimchi, taekwondo, hanbok, bendera Korea, dan lainny, yang semuanya diklaim oleh orang Tiongkok sebagai buatan nereka. Karena itu, banyak orang Korea yang sangat sensitif tentang konten berbahasa Mandarin di media Korea serta adegan budaya Korea yang tidak akurat.

Orang Korea sangat marah ketika TV Tiongkok mulai menampilkan orang-orang mereka membuat kimchi sambil mengenakan hanbok. Program-program ini datang segera setelah pengakuan tersebut. Seperti yang pernah dijelaskan oleh seorang profesor sejarah Korea, karena banyak drama Korea dibuat untuk diekspor ke negara-negara lain di kawasan ini. Maka ketidakakuratan dalam adegan drama dapat menyebabkan pemirsa di luar negeri mendapatkan kesan yang salah tentang budaya dan negara Korea.

Sementara itu, "Joseon Exorcist" bukan drama pertama yang mendapat kritik atas masalah ini. Sebelumnya, "True Beauty" dan "Vincenzo" juga dikritik karena mengizinkan PPL produk Tiongkok di acara tersebut meski dengan setting Korea. Meski ditinggalkan pengiklan, beberapa di antara mereka yang belum menarik diri dari periklanan dan investasi yakni LOTTE Cultureworks, YG Investment, Downy, Dyson dan Simmons.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel