'Joseon Exorcist' Tuai Kontroversi Soal Budaya Korea, Profesor Seo Kyung Duk Angkat Bicara

Foto: 'Joseon Exorcist' Tuai Kontroversi Soal Budaya Korea, Profesor Seo Kyung Duk Angkat Bicara Instagram



'Joseon Exorcist' menuai kritik usai tayang perdana pada 22 Maret 2021 karena dianggap menyimpang dari sejarah Korea. Seorang profesor Seo Kyung Duk yang ahli dalam mempromosikan Korea Selatan turut buka suara.

Kanal247.com - Sejak tayang perdana pada 22 Maret 2021, drama "Joseon Exorcist" menuai kontroversi karena dianggap melenceng dari sejarah. Seorang profesor Seo Kyung Duk yang terkenal dari Universitas Wanita Sungshin turut mengkritik drama SBS tersebut melalui akun Instagram pribadinya.

Di Instagram-nya, dia menunjukkan bahwa jaringan tersebut telah semakin memicu perluasan sejarah Tiongkok yang sedang berlangsung. "Drama 'Joseon Exorcist' telah meninggalkan dampak yang bertahan lama dengan kontroversi distorsi sejarahnya. Netizen Tiongkok telah mulai mendukung adegan dari drama tersebut dengan mengatakan bahwa pertunjukan tersebut dengan baik menggambarkan budaya khas Korea di Weibo," tulis profesor Seo Kyung Duk.

"Baru-baru ini, Tiongkok telah membuat klaim yang tidak berdasar dengan mengatakan Hanbok, Kimchi, Pansori, dan beberapa lainnya adalah bagian dari budaya mereka. Dan jaringan tersebut semakin memicu klaim yang menyimpang ini. Tim produksi seharusnya lebih berhati-hati karena mereka sangat menyadari situasi saat ini, yang menjadi 'masa sensitif ini' dalam pernyataan mereka," lanjut profesor Seo Kyung Duk.

"Seperti yang kalian ketahui bersama, serial drama Korea memiliki banyak penonton di seluruh dunia. Kami memiliki waktu terbatas untuk memberi tahu dunia budaya kami, apalagi sejarah Korea yang menyimpang. Kami harus melindungi budaya dan sejarah kami sendiri," tutur profesor Seo Kyung Duk.

"Joseon Exorcist" menerima banyak kritik karena penyimpangan budaya dan sejarah Korea. Adegan seperti pub Joseon yang memiliki alat peraga Tiongkok, menampilkan kuliner Tiongkok dan ketika Raja Taejong membantai warga sipil karena halusinasi. Adegan itu menarik kemarahan banyak penonton ketika perseteruan budaya antara kedua negara semakin meningkat mengenai asal-usul Kimchi dan Hanbok.

Menyusul kabar terkini, bahkan penonton membuat petisi di Blue House atau pemerintahan untuk menghentikan penayangan drama "Joseon Exorcist". Tim produksi juga telah menanggapi permasalahan ini dengan memberikan klarifikasi mengenai alat peraga serta kuliner Tiongkok yang ditampilkan dalam drama tersebut.

"Kami menetapkan lokasi sebagai sekitar Kabupaten Uiju (perbatasan Dinasti Ming) untuk menekankan situasi di mana pangeran ketiga, Pangeran Chungnyeong, harus melakukan perjalanan jauh ke perbatasan Tiongkok menggantikan putra mahkota Yangnyeong secara berurutan untuk mengembalikan pengusir setan barat, dan kami menambahkan teks untuk ini," ungkap pihak SBS saat mengklarifikasi.

Sementara itu, tim produksi "Joseon Exorcist" telah membantah jika penulis naskahnya yakni Park Gye Ok adalah kebangsaan Korea-Tiongkok. Tim produksi juga telah meminta maaf kepada publik karena kesalah pahaman yang terjadi.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel