Para Terduga Korban Bullying Ji Soo Buka Suara

Foto: Para Terduga Korban Bullying Ji Soo Buka Suara Instagram



Para terduga korban bullying yang dilakukan Ji Soo akhirnya berani untuk membuka suara mengenai kisah masa lalu mereka melalui program MBC itu. Ji Soo sendiri telah mengakui perbuatannya pada 4 Maret 2021.

Kanal247.com - Pada 20 Maret, program berita MBC "True Story Expedition Team" (judul terjemahan) menampilkan beberapa korban perundungan yang dilakukan Ji Soo. Seperti diketahui, Ji Soo telah mengakui dirinya memang merupakan pelaku perundungan.

Dalam program berita itu, para korban masing-masing menceritakan pengalaman mereka. Salah satu teman sekolah menengah Ji Soo yang disebut sebagai A dalam acara itu menjelaskan bahwa Ji Soo sering memerintahnya untuk membelikan roti dan makanan ringan dari kafetaria sekolah dan biasanya harus menggunakan uangnya sendiri untuk membayarnya. "Dia akan memberi jangka waktu sekitar satu atau dua menit, dan dia akan memukulku jika tidak kembali tepat waktu," kata A.

A lebih lanjut menjelaskan, "Dia akan meneleponku dan berkata kepadaku, 'Kamu tahu kamu harus membawa uang besok, kan?' Mulai dari 5.000 won (sekitar Rp 62 ribu) hingga 10.000 won (sekitar Rp 127 ribu) dan jumlahnya bertahap naik menjadi 100.000 won (sekitar Rp 1,2 juta). Dia sangat jahat ketika merundung seseorang. Ketika sedang ada kuis atau ujian tengah semester, dia menyuruhku mengambil tes untuknya."

Teman sekelas sekolah menengah lainnya, yang disebut sebagai B berbagi, "Dia akan menendang pantat atau pahaku, memukul kepalaku, menampar wajah, atau meninju dada atau perutku. Dia memberiku tantangan yang harus kulakukan. Misalnya, bangun saat kelas dan bernyanyi atau menari."

"Pada dasarnya, aku adalah pelawak untuknya. Dia duduk di barisan belakang di kelas, jadi dia menggunakanku sebagai tameng ketika dia tidur. Jika postur tubuhku sedikit melenceng, dia memukulku di bagian belakang kepala," ungkap B.

"Kami memang melaporkannya. Tetapi para pengganggu ini tidak takut pada guru. Kupikir itu adalah masalah terbesar. Mereka hanya akan menindas anak lain, lalu anak lain, dan polanya akan berlanjut. Belakangan, kami mulai berpikir bahwa tidak akan ada yang berubah meskipun kami melaporkannya. Jadi sejak itu, anak-anak tidak berani melaporkannya," kata A.

Teman sekelas sekolah menengah lainnya bernama C menyatakan bahwa dia dan temannya juga menjadi korban bullying Ji Soo. Mereka makan mie cup di belakang TV di sekolah untuk makan siang karena mereka takut bertemu dengan Ji Soo di kafetaria.

Dua lagi teman sekelas sekolah menengah Ji Soo bernama D dan E menjelaskan bahwa Ji Soo memang pengganggu sampai dia direkrut oleh sekelompok anak nakal sekolah di tahun kedua dan mulai menggunakan lebih banyak kekuatan.

"Itu sangat sistematis. Ada sekelompok anak nakal termasuk Kim Ji Soo, dan di bawah mereka ada anak-anak yang melakukan aksinya. Jika anda melawan mereka, anda akan dikucilkan oleh seluruh kelas atau menjadi sasaran kekerasan sekolah," ungkap E.

Teman sekelas sekolah menengah bernama F memiliki perspektif berbeda tentang kasus ini. Dia berkata, "Memang benar Ji Soo adalah pelaku kekerasan di sekolah, dan dia mengakuinya sendiri. Tetapi bagian yang tidak benar. Aku ingin mengatakan bahwa dia seharusnya dihukum hanya untuk apa yang sebenarnya dia lakukan."

Mengenai tuduhan bahwa Ji Soo telah memaksa teman sekelas prianya untuk melakukan tindakan seksual, F berkata, "Seingatku, tidak mungkin dia akan melakukan itu. Jika hal seperti itu terjadi, teman dan teman sekelasku pasti tahu tentang sesuatu yang mengejutkan."

F juga menyatakan bahwa dia yakin dan tahu siapa penuduh awal dan bahwa penuduh awal juga merupakan pengganggu yang parah. "Anak yang menjadi penindas teratas di tahun pertama dan kedua tiba-tiba menjadi orang buangan di tahun ketiga. Dia menyalahkan Kim Ji Soo atas banyak hal yang dilakukan anak-anak lain padanya," tutur F.

Program berita "True Story Expedition Team" juga bertemu dengan beberapa teman sekolah dasar Ji Soo. Salah satu dari mereka menyatakan, "Selama retret, dia melakukan hal-hal seksual kepada beberapa anak laki-laki, dan semua orang di kelas yang sama melihatnya. Kami berpura-pura tidak melihat apakah kami menjadi target berikutnya."

Teman sekelas lainnya berkata, "Di sekolah dasar, pada awalnya, aku hanya menjadi korban pelecehan seksual ringan dan pelecehan verbal, tetapi semakin parah seiring berjalannya waktu. Aku benar-benar melihatnya melakukan hal tidak pantas di kelas."

Sementara itu, pihak agensi Ji Soo sekali lagi menegaskan bahwa klaim pelecehan seksual itu tidak benar. Pihak agensi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada acara tersebut, "Selain surat permintaan maaf resminya, Ji Soo menyelesaikan masalah dengan terus meminta maaf dan meminta pengampunan dari para korban yang berhubungan dengannya."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel