'Vincenzo' Tuai Kritik Tampilkan Produk Tiongkok, Tim Produksi Bahas Kelanjutan Kontrak Iklan

Foto: 'Vincenzo' Tuai Kritik Tampilkan Produk Tiongkok, Tim Produksi Bahas Kelanjutan Kontrak Iklan Instagram



Kemunculan produk bibimbap dengan tulisan bahasa Mandarin menjadi awal persoalan penonton mengkritik drama 'Vincenzo' yang mengiklankan makanan tersebut. Sebab itu, tim produksi mempertimbangkan ulang permasalahan ini.

Kanal247.com - Drama "Vincenzo" terus menjadi perbincangan hangat di setiap episode terbarunya. Baru-baru ini penonton mengkritik drama yang dibintangi Song Joong Ki ini karena menampilkan iklan produk Tiongkok yang dinilai akan menimbulkan kesalahpahaman.

Atas persoalan ini, ada kemungkinan penonton tidak akan bisa melihat adegan Song Joong Ki memakan bibimbap merek Tiongkok lagi. Sebab itu, tim produksi "Vincenzo" telah memulai diskusi tentang pembatalan PPL yang tersisa.

Dilansir dari Dispatch pada Selasa (16/3), drama tvN tersebut menandatangani kontrak PPL senilai sekitar 300-400 juta won dengan merek Tiongkok Zihaiguo. Kontrak tersebut dikabarkan sebanyak total empat kali. Karakter utama makan dua kali, dan dua lainnya adalah kontrak yang hanya mengekspos merek.

Sebelumnya, pada episode ke-8 dari drama ini menampilkan Hong Cha Young (Jeon Yeobin) menyerahkan kotak makan siang bibimbap kepada Vincenzo (Song Joong Ki). Dalam adegan ini, terdapat tulisan Mandarin dan Korea dari produk bibimbap tersebut. Hal ini lantas membuat penonton mengkritik nama perusahaan tersebut karena khawatir apabila orang asing yang tidak mengenal bibimbap sebagai makanan dari Korea akan menganggap makanan tersebut dari Tiongkok.

Tim produksi "Vincenzo" pun mulai angkat bicara. "Kami mulai mendiskusikan pembatalan tiga lainnya dari empat sesi pemaparan," ungkap seorang pejabat penyiaran yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu.

Menyusul berita ini, seorang perwakilan dari PPL mengatakan, "Tidak ada PPL yang akan dilakukan tanpa persetujuan akhir aktor. Perusahaan produksi yang menerima bibimbap Tiongkok memang seperti itu, tetapi aktor yang memakannya juga menjadi masalah."

Profesor Seo Kyung Deok pun turut memberikan tanggapannya. "Baru-baru ini Tiongkok mengklaim bahwa kimchi, hanbok, dan pansori adalah budaya mereka sendiri," ungkap Profesor Seo Kyung Deok.

"Kami tidak dapat mengabaikan biaya produksi, tetapi tampaknya ini adalah keputusan yang sangat disayangkan akhir-akhir ini. Sepertinya drama Korea bertujuan untuk mempromosikan produknya ke banyak negara melalui pengaruh global drama Korea," ucap Profesor Seo Kyung Deok.

"Bibimbap dengan bahasa Mandarin di atasnya dapat menyebabkan kesalahpahaman bagi penonton asing sebagai makanan Tiongkok," tukasnya. Meski begitu, penonton juga dihebohkan dengan kemunculan merek dari Indonesia.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel