Pasangan Lansia yang Dobrak Rumah Rain untuk Tagih Hutang Ini Malah Didenda Oleh Pengadilan
Instagram Sebelumnya ada pasangan lansia berusia 70 tahunan mendatangi rumah Rain dan membuat keributan dengan menagih hutang ayah suami Kim Tae Hee ini pada mereka 20 tahun lalu.
Kanal247.com - Baru-baru ini dilaporkan bahwa pasangan lansia berusia tujuh puluhan didenda setelah mereka mengunjungi rumah penyanyi dan aktor Rain. Pasalnya pasangan ini telah membuat keributan dengan menagih hutang ayah Rain pada mereka 20 tahun lalu kepada sang anak.
Menurut lingkaran hukum, pada 16 Desember, Yoo Chang Hoon, hakim senior di Pengadilan Distrik Barat Seoul, menghukum seorang pria (usia 79) dan istrinya (usia 73) masing-masing 700.000 KRW dengan denda. Pasangan lansia itu mengklaim bahwa ayah Rain, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya Tuan Jung, telah membeli beras secara kredit di toko beras mereka di distrik Yongsan, Seoul, lebih dari 20 tahun yang lalu tetapi tidak pernah membayar kembali uang tersebut.
Mereka lalu memutuskan untuk mengunjungi rumah Rain, tempat tinggal keluarganya, bersama dengan orang tuanya, tetapi ayah Rain menolak untuk bertemu pasangan lansia itu. Jadi mereka berteriak, "Bayar kembali uang berasnya," dan menabrak gerbang depan beberapa kali, mendobrak kunci pintu senilai 200.000 KRW, dan memaksa pintu terbuka tanpa izin. Mereka masuk tanpa izin ke rumah Rain ke halaman depan.
Sebelumnya, pasangan lansia itu memposting pesan di komunitas online pada tahun 2018 yang menuduh orang tua Rain berhutang uang kepada mereka.Keduanya mengklaim bahwa orang tua Rain dulu memiliki toko kue beras dan telah meminjam beras senilai 25 juta KRW dari mereka. Pasangan yang lebih tua juga mengklaim bahwa orang tua Rain berjanji untuk membayar mereka kembali tetapi tidak pernah melakukannya.
Sedangkan pada bulan September tahun lalu, pria tua itu mengajukan gugatan perdata terhadap Mr. Jung sebesar 50 juta KRW tetapi kalah dalam kasus tersebut pada bulan Januari tahun ini. Penyanyi Rain mengajukan tuntutan terhadap pria itu pada Februari lalu dan pengadilan mengutipnya pada April ini. Pengadilan menyatakan, "Korban menderita sakit mental yang cukup parah, tetapi dia tidak mau menghukum pelaku."
