Chungha Ungkap Latar Belakangnya Bekerja Tanpa Kenal Istirahat

Foto: Chungha Ungkap Latar Belakangnya Bekerja Tanpa Kenal Istirahat Soompi



Sebelum mereka pergi tidur, gadis-gadis pemeran 'Running Girls' berbagi cerita dari hati ke hati. Chungha kemudian bercerita mengenai alasannya bekerja tanpa kenal istirahat.

Kanal247.com - Pada Rabu (9/12) kemarin, acara baru Mnet "Running Girls" melakukan pemutaran perdana. "Running Girls" adalah reality show baru di mana idola K-pop wanita berusia dua puluhan menjadi "kru lari" dan mencari kursus lari alami yang indah di Korea. Sunmi, Chungha, Hani EXID, YooA Oh My Girl, dan Chuu LOONA adalah pemerannya.

Dalam acara itu, Hani mengungkapkan pikirannya tentang proses berlari yang menurutnya berhubungan dengan filosofinya akan kehidupan. “Saya merasa berlari itu mirip dengan kehidupan. Saat Anda merasa kehabisan napas, Anda harus melambat," ujarnya.

"Saya mempelajari hal-hal ini terlebih dahulu dengan berlari, kemudian menerapkannya dalam hidup saya," tuturnya yang dilansir dari Soompi pada Kamis (10/12). "Menurut saya, penting untuk menyadari bahwa kita harus memperlambat saat kita kehabisan napas. Setiap orang perlu mempelajari ini."

Sebelum mereka pergi tidur, gadis-gadis itu berbagi cerita dari hati ke hati. Chungha kemudian bercerita mengenai alasannya kini bekerja tanpa kenal lelah. “Dulu banyak orang berkata kepada saya,‘Kamu sering berpikir? Kamu pasti punya banyak waktu luang. 'Selama bertahun-tahun, orang-orang mengatakan kepada saya,'Kamu terlalu santai. Orang lain hanya berlatih tanpa berpikir dan maju ke depan'," kata Chungha.

Ternyata, hal inilah yang membuatnya sekarang bekerja tanpa henti. "Saya jadi berpikir bahwa jika saya memiliki terlalu banyak memikirkan sesuatu, itu berarti saya terlalu santai. Saya memutuskan untuk berlari lebih cepat tanpa berpikir. Jika saya merasa ragu, saya akan menyalahkan diri saya sendiri karena memiliki waktu untuk memikirkan hal-hal seperti itu," tuturnya.

Dalam wawancara yang direkam sebelumnya, Chungha berbagi, “Ada satu bulan di mana saya melakukan acara setiap jam, siang atau malam, memfilmkan iklan, pergi ke luar negeri, dan membuat film untuk siaran langsung tanpa istirahat. Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya tidak bisa membiarkan diri saya merasa lelah. Saya sangat sibuk sehingga saya bahkan tidak bisa bersyukur. Tidak ada kata seperti 'mengisi ulang energi' dalam kosakata saya sama sekali.”

Kembali ke asrama, dia melanjutkan ceritanya. “Saya masih muda, jadi meskipun saya merasa sakit, saya bisa terus maju. Saya pikir pekerjaan adalah hal yang paling penting. Jika saya bekerja keras, saya bisa mendapatkan lebih banyak pekerjaan, dan saya bisa menjaga ibu saya. Tapi saat saya terus berlari, rasanya jika saya berhenti, saya harus meninggalkan lapangan permainan," tuturnya.

Hani setuju dan berkata bahwa ia juga sempat mengira bahwa relaksasi merupakan sebuah tanda kemalasan. “Ada saat ketika saya mulai berpikir tentang relaksasi sebagai simbol dari kemalasan. Saya memutuskan bahwa saya tidak bisa membiarkan diri saya rileks. Saya merasa terdorong untuk maju dengan segala cara. Tapi kemudian saya berpikir bahwa saya akan mati jika saya terus seperti ini," ujarnya.

Chungha pun mengaku bahwa ia pernah menjalani tes psikologis tentag ini. “Saya menjalani tes psikologis dan hal yang paling diinginkan oleh alam bawah sadar saya adalah merasakan diri saya bernapas. Yang kedua adalah musik. Ketika kesehatan atau keadaan menjadi kendala, saya ingin melepaskan musik. Tapi aku tidak bisa melepaskannya. Musik membantu saya menemukan diri saya sendiri, tetapi itu juga membuat saya kehilangan diri saya sendiri," tuturnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel