Berbeda Keyakinan, Shandy Aulia dan Sang Kakak Bicara Soal Hidup Berdampingan Sebagai Keluarga

Foto: Berbeda Keyakinan, Shandy Aulia dan Sang Kakak Bicara Soal Hidup Berdampingan Sebagai Keluarga Instagram



Shandy Aulia memiliki keyakinan yang berbeda dalam keluarganya. Ketiga kakak perempuannya diketahui menganut agama Islam, sedangkan Shandy memiliki keyakinan Kristen.

Kanal247.com - Shandy Aulia dan keluarganya diketahui hidup berdampingan dengan perbedaan keyakinan di antara mereka. Shandy merupakan putri bungsu dari 4 bersaudara dan menjadi satu-satunya anak yang menganut agama Kristen, diketahui mengikuti sang ibu. Sementara ketiga kakak perempuannya menganut agama Islam mengikuti ayah mereka.

Perceraian orangtua membuat kakak pertama Shandy, Dian, tinggal di rumah sang tante dari keluarga papanya. Sedangkan Shandy pernah menjalankan salat maupun ke gereja sebelum akhirnya memutuskan untuk menganut agama Kristen di usia 15 tahun. Terkait perbedaan keyakinan mereka, Dian mengaku tidak masalah.

"Rasanya enggak gimana-gimana banget. Biasa aja sih. Karena yang namanya hubungan darah mau sampai kapan enggak akan terputus. Walaupun ibu kita beda agama, adik kita beda agama, tapi kan kita satu darah," ucap Dian. "Jadi ya itu pilihan dan keyakinan masing-masing aja. Ya udah kita menghargai, kita menghormati. Kita kan enggak bisa paksa."

Selain itu, perbedaan agama Shandy dan Dian juga tidak pernah membuat mereka bermusuhan. Mereka pun sepakat apabila agama mereka mengajarkan untuk hidup berdampingan. Keduanya juga telah memahami batasan agama masing-masing.

"Untuk poin-poin tertentu yang memang berhubungan dengan akidah, kita harus.. ya memang itu adalah yang diajarkan agama," tutur Dian. "Karena biar gimana juga semua agama juga mengatur untuk hidup berdampingan secara baik tidak hanya dengan yang seagama."

Contoh toleransi agama mereka seperti saat Shandy menggelar acara pembaptisan untuk sang putri, Claire. Shandy tak mengundang kakak-kakaknya karena acara pembaptisan dirasa tidak sesuai untuk dihadiri mereka. Namun dalam acara non-kerohanian, keluarga besar selalu berkumpul tanpa melihat perbedaan keyakinan.

"Setiap lo ada acara, lo kan menghargai kalo kita tidak bisa mengikuti kegiatan ibadah," ucap Dian. "Contoh yang aku baptis ya, Kak," sahut Shandy.

"Sebenernya bukan tidak ada dan tidak diundang, cuman itu kan acara gereja, kerohanian. Jadi kalau pun aku mengundang kakak aku, enggak masuk gitu," pungkas Shandy. "Pemahamannya juga berbeda jadi menurut aku ya memang enggak perlu. Secara pribadi kita udah tau mana yang bisa kita jalani sama-sama, mana yang tidak."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel